DALAM BEBERAPA ayat Alquran yang membahas Hari Kebangkitan dan Hari Kiamat, terdapat redaksi liqรขโ Allah berjumpa dengan Tuhan atau liqรขโ al-rabb berjumpa dengan Rabb. Redaksi ayat ini sarat makna dan memiliki kedalaman arti, betapa pun sebagian mufasir telah menafsirkan ayat-ayat ini secara sambil lalu. Sebagian dari mufasir berpendapat bahwa maksud dari liqรขโ Allah adalah pertemuan para malaikat Allah SWT pada Hari Kiamat. Sebagian yang lain berkeyakinan bahwa maksudnya adalah perjumpaan setiap makhluk dengan perhitungan hisรขb, ganjaran jazรขโ, dan pahala tsawรขb. Dan kelompok ketiga berpendapat bahwa maknanya adalah perjumpaan hukum dan perintah-Nya. Semua pendapat tersebut mengambil arti redaksi Al-Quran tersebut secara implisit. Sementara kita mengetahui bahwa apabila penafsiran implisit bertentangan dengan dzahir sebuah ungkapan eksplisit, sepanjang tidak ada dalil atasnya, harus kita tinggalkan. Tak syak lagi bahwa maksud dari redaksi perjumpaan liqรขโ bukanlah melihat Tuhan, karena perjumpaan indrawi hissi hanya berlaku pada benda-benda material yang terbatas dalam ruang dan waktu, berwarna, dan kualitas-kualitas lain sehingga ia mampu untuk dilihat dengan mata kepala. Dengan demikian, maksud dari perjumpaan di sini adalah syuhรปd batini, perjumpaan dan pertemuan maknawi dan ruhani dengan Allah SWT, karena di Hari Kiamat, seluruh hijab akan tersingkap dan tanda-tanda kekuasaan-Nya sedemikian tampak pada hari Mahsyar dan seluruh tempat persinggahan Kiamat, bahkan orang-orang kafir akan berjumpa dengan Allah SWT melalui mata batin mereka meskipun perjumpaan ini pasti berbeda. Allamah Thabathabaโi dalam tafsir Al-Mรฎzรขn mengtaakan, โHamba-hamba Allah SWT berada dalam keadaan tanpa hijab antara mereka dengan-Nya, karena ciri khas Hari Kiamat adalah penampakan seluruh hakikat. Demikian pada surah Al-Nur 24 25, Allah SWT berfirman, Pada hari itu mereka mengetahui bahwa sesungguhnya Allah, Dia-lah Hak Yang Nyata.โโAl-Mรฎzรขn, jld. 15, hlm. 103; jld. 10, hlm. 69. Menariknya, dalam hadis sahih disebutkan bahwa seorang datang kepada Amirul Mukminin Ali dan berkata โAku terjatuh dalam kesangsian terhadap Alquran.โ Beliau bertanya, โMengapa?โ Orang itu berkata, โKita melihat banyak ayat Al-Quran yang menegaskan perjumpaan dengan Allah SWT di Hari Kiamat, dan di sisi lain, Dia berfirman, Mata-mata tidak mampu menjangkaunya, dan Ia menjangkau seluruh mata.โ Bagaimana ayat ini bisa dipertemukan dengan yang lainnya?โ Imam Ali menjawab, โPerjumpaan di sini bukan penyaksian dengan mata, akan tetapi perjumpaan di Hari Kiamat dan bangkitnya orang-orang dari kuburan. Oleh karena itu, pahamilah bahwa seluruh liqaโ perjumpaan yang disebutkan dalam Alquran berarti kebangkitan.โ Syaikh Shaduq, Al-Tauhid, hlm. 267. Sebenarnya, Imam Ali memberikan tafsir ihwal perjumpaan dengan Allah SWT bahwa penyaksian syuhรปd atas Allah SWT merupakan inherensi-inherensi dari syuhรปd tersebut. Benar bahwa Hari Kiamat merupakan hari tersingkapnya pelbagai hijab dan tirai, tampaknya tanda-tanda Yang Maha Hak, dan tajalli penampakan Allah kepada seluruh hati. Dan setiap orang -sesuai dengan tingkat pikirnya- dapat memahami ucapan beliau ini. Dan seperti yang telah kita katakan, bahwa syuhรปd batini penyaksian batin para kekasih Allah SWT di Hari Kiamat berbeda dengan perjumpaan orang-orang biasa Tafsir Payรขm-e Qurโรขn, jld. 5, hlm. 44. Dalam masalah ini, Fakhru Razi dalam Al-Tafsir Al-Kabรฎr memberikan penjelasan yang menarik. Ia menulis, โManusia di dunia ini, lantaran hanyut dalam urusan-urusan duniawi dan berupaya untuk mengejar kehidupan dunia, kerap melalaikan Allah. Akan tetapi pada Hari Kiamat, seluruh perhatian duniawi ini akan hilang. Manusia dengan seluruh wujudnya akan tercurah kepada Tuhan semesta alam. Dan inilah arti dari perjumpaan dengan Allah swt.โ Al-Tafsir al-Kabรฎr, ayat terkait; Tafsir Nemรปnehh, jld. 17, hlm. 359. Hal ini boleh jadi berdasarkan pengaruh takwa, ibadah, dan penyucian jiwa tahdzib al-nafs dalam kehidupan dunia ini yang dapat dijumpai pada sekelompok umat manusia. Sebagaimana dalam Nahj Al-Balaghah ditegaskan, bahwa salah seorang sahabat alim Imam Ali, Dzaโlab Al-Yamani, bertanya kepada beliau, โApakah kamu melihat Tuhanmu?โ Imam menjawab, โApakah mungkin aku menyembah Tuhan yang tidak kulihat?!โ Dan ketika ingin memberikan penjelasan lebih lanjut, beliau menambahkan โSeluruh mata kepala sekali-kali tidak akan pernah menyaksikan-Nya, namun mata hatilah -dengan cahaya iman- dapat menyaksikan-Nya.โ Nahj Al-Balaghah, pidato 179. Namun, penyaksian batin di Hari Kiamat berlaku untuk semua orang, karena tanda keagungan dan kekuasaan Allah SWT di hari itu sedemikian jelas sehingga setiap hati yang buta juga akan beriman penuh Tafsir Nemรปneh, jld. 1, hlm. 217. Visited 719 times, 1 visits today Post Views 912Diayang telah mendamaikan kita dengan Bapa yang do sorga, membuka jalan bagi kita untuk tetap bersekutu dengan Tuhan. "Di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit" dan itu adalah Tuhan Yesus. Kaki tangga yang di bumi adalah penyataanNya sebagai manusia dan di kaki tangga teratas adalah keilahian dan kekudusanNya JIC โ Setelah bertemu dengan rasul-rasul yang mulia, Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melanjutkan perjalanan agungnya menuju perjumpaan dengan penguasa alam semesta, Allah Subhanahu wa Taโala. Tentu kondisi perjalanan ini tak terbayang di akal manusia. Bayangkan! Bagaimana degup jantung seseorang kala hendak berjumpa kepala negara atau seorang raja? Apalagi berjumpa dengan raja diraja, penguasa alam semesta, Allah Subhanahu wa Taโala. Renungkan sejenak, bagaimana kiranya keadaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tatkala Jibril mengabarkan tiba saatnya menghadap Rabbul Izzati wal Jalal? Lalu dalam pertemuan ini, apakah Rasulullah melihat Allah Taโala? Mari kita baca cuplikan kisahnya berikut ini. PERTEMUAN DENGAN ALLAH AZZA WA JALLA Setelah menyebutkan tentang Sidratul Muntaha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membacakan ayat, ููุฃูููุญูู ุงูููู ุฅูููููู ู ูุง ุฃูููุญูู โLalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya Muhammad apa yang telah Allah wahyukan.โ [Quran An-Najm 10] Kemudian disebutkan tentang kisah diwajibkan shalat. Imam al-Bukhari mengatakan, ููุงู ุงูุจุฎุงุฑู ุญุฏุซูุง ุนุจุฏ ุงูุนุฒูุฒ ุจู ุนุจุฏ ุงูููุ ุญุฏุซูู ุณููู ุงูุ ุนู ุดุฑูู ุจู ุนุจุฏ ุงููู ุฃูู ูุงู ุณู ุนุช ุฃูุณ ุจู ู ุงูู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูููู โุญูุชููู ุฌูุงุกู ุจููู ุณูุฏูุฑูุฉู ุงููู ูููุชููููุ ููุฏูููุง ุงููุฌูุจููุงุฑู ุชูุจูุงุฑููู ููุชูุนูุงููู ููุชูุฏูููููุ ุญูุชููู ููุงูู ู ููููู ููุงุจู ููููุณููููู ุฃููู ุฃูุฏููููุ ููุฃูููุญูู ุฅููููููู ู ูุง ุดูุงุกู ูููู ูุง ุฃูููุญูู ุฎูู ูุณูููู ุตููุงูุฉู ุนูููู ุฃูู ููุชููู ููููู ููููู ู ููููููููุฉู ..โ . โAbdul Aziz bin Abdullah menuturkan kepadaku dari Sulaiman dari Syarik bin Abdullah bahwa ia berkata, Aku mendengar Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, Saat Nabi dihantarkan ke Sidratul Muntaha, Allah Yang Maha Perkasa Tabaraka wa Taโala mendekat. Sehingga Dia menjadi dekat dengannya. Sampai-sampai jarak Nabi dengan-Nya sejarak dua ujung busur panah bahkan lebih dekat lagi. Allah memberikan wahyu yang dikehendaki-Nya. Antara lain ialah, Dia wajibkan lima puluh kali shalat setiap siang dan malam hari atas umatnyaโ.โ HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tauhid, 7079. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, ููููุฏู ุฃูุฎูุฑูุฌู ุงูุฃูู ูููููู ููู ู ูุบูุงุฒููููุ ููู ููู ุทูุฑูููููู ุงููุจููููููููููุ ุนููู ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุนูู ูุฑููุ ุนููู ุฃูุจูู ุณูููู ูุฉูุ ุนููู ุงุจู ุนุจุงุณ ููู ูููููููู ุชูุนูุงููู {ููููููุฏู ุฑูุขูู ููุฒูููุฉู ุฃูุฎูุฑูู} [ุงููุฌู 13]ุ ููุงูู โุฏูููุง ู ููููู ุฑูุจููููโ. ููููุฐูุง ุณูููุฏู ุญูุณูููุ ูููููู ุดูุงููุฏู ููููููู ููุฑูููุงููุฉู ุดูุฑูููู โDikeluarkan oleh al-Umawi dalam Maghazinya dari jalan al-Baihaqi. Dari Muhammad bin Amr, dari Abi Salamah, dari Ibnu Abbas ketika menafsirkan firman Allah Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lainโ. [Quran An-Najm 13]. Ibnu Abbas berkata, Rabbnya mendekat kepadanyaโ. Sanad ini hasan. Dan ia menjadi poin penguat dari riwayat Syarik. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 13/484. Sebagian ulama tidak sependapat dengan riwayat ููุฏูููุง ุงููุฌูุจููุงุฑู โAllah al-Jabbar mendekat.โ Mereka yang tidak sepakat di antaranya Abu Sulaiman al-Khattabi dan Ibnu Hazm. Mereka menuduh Syarik bin Abdullah keliru dalam haditsnya. Padahal Syarik adalah perawi yang terpercaya. Bahkan mereka lebih jauh lagi, mereka kritik Anas bin Malik, al-Bukhari, dikarenakan mereka ingin mensucikan Allah dari sifat mendekat, sampai kedekatan tersebut seperti dua ujung busur. Tentu kita katakan, Allah Taโala melakukan apa yang Dia kehendaki. Akal kita yang terbatas tidak mampu menalarnya. Pemahaman kita yang lemah tidak mampu membayangkannya. Tidak mungkin kita bisa memahami yang terjadi itu seperti apa. Allah Taโala mengabarkan apa yang Dia lakukan lewat kitab-Nya dan penjelasan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Kewajiban kita adalah menerimanya. Bukan menanyakan bagaimananya. Atau memisalkannya. Dan kita tidak boleh menolak kabar tersebut. Tentang Allah mendekat yang disebutkan dalam hadits, sebenarnya masalah ini bukan sesuatu yang aneh dan asing. Karena banyak hadits-hadits lain yang menceritakan tentang keadaan yang mirip. Seperti sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari ููููุฒููู ุฑูุจููููุง ุชูุจูุงุฑููู ููุชูุนูุงููู ููููู ููููููุฉู ุฅูููู ุงูุณููู ูุงุกู ุงูุฏููููููุง ุญูููู ููุจูููู ุซูููุซู ุงูููููููู ุงูุขุฎูุฑู.. โRabb kita Tabaraka wa Taโala turun ke langit dunia setiap malam. Di waktu tersisa sepertiga malam akhirโฆโ HR. al-Bukhari 1094. Juga dalam riwayat al-Bukhari, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang keadaan orang-orang beriman pada hari kiamat. ููููุฃูุชููููู ู ุงูููู ููู ุงูุตูููุฑูุฉู ุงูููุชูู ููุนูุฑููููููุ ููููููููู ุฃูููุง ุฑูุจููููู ู. ูููููููููููู ุฃูููุชู ุฑูุจููููุง. ููููุชูุจูุนูููููู.. โAllah kelak akan mendatangi orang-orang beriman dalam wajah yang mereka kenali. Allah berfirman, Aku adalah Rabb kalianโ. Mereka menjawab, Engkau Rabb kamiโ. Kemudian mereka mengikuti-Nya.โ Sikap kita terhadap hadits โAllah mendekatโฆโ sama seperti menyikapi hadits-hadits ini. Menerimanya tanpa menolak. Tidak membagaimanakannya. Dan tidak memisalkannya. Tidak bertanya, Bagaimana Allah turun ke langit dunia? Bagaimana Dia datang? Bagaimana orang-orang beriman mengikutinya? Karena akal kita tidak akan mampu menjangkaunya. PERJALANAN LUAR BIASA Perjalanan yang dialami Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ini adalah kesempatan satu-satunya yang terjadi pada hidup beliau. Perjalanan tanpa didampingi Malaikat Jibril alaihissalam. Jarak dan tingkatan yang beliau capai, tak pernah dicapai oleh satu makhluk pun. Baik dari kalangan malaikat maupun manusia. Dimana pertemuan ini terjadi? Allahu aโlam. Apakah di langit ketujuh? Allahu aโlam. Tidak ada dalil yang menjelaskan hal tersebut. Sehingga kewajiban kita hanyalah menerima. Tidak menerka-nerka. Membayangkan firman Allah ini saja kita tak sanggup ููุณูุนู ููุฑูุณูููููู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููุงูุฃูุฑูุถู โKursi Allah meliputi langit dan bumi.โ [Quran Al-Baqarah 255] Diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู ูุง ุงูุณููู ูุงููุงุชู ุงูุณููุจูุนู ููู ุงููููุฑูุณูููู ุฅููุงูู ููุญูููููุฉู ููู ุฃูุฑูุถู ูููุงูุฉูุ ููููุถููู ุงููุนูุฑูุดู ุนูููู ุงููููุฑูุณูููู ููููุถููู ุชููููู ุงูููููุงูุฉู ุนูููู ุชููููู ุงููุญูููููุฉู โTidaklah tujuh langit dibandingkan kursi Allah kecuali seperti cincin yang dilemparkan di tanah lapang, dan besarnya Arasy dibandingkan kursi adalah seperti tanah lapang dibandingkan dengan cincin.โ HR. Ibnu Hibban 361, al-Baihaqi Bab al-Asma wa ash-Shifat 2/300, Jamiโ al-Bayan 5/399, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah, 109. APAKAH NABI MUHAMMAD MELIHAT ALLAH? Ada perbedaan pandangan ulama dalam permasalahan ini. Namun pendapat yang benar adalah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak melihat Allah. Pendapat ini berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari dari Masruq. Masruq bertanya kepada Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anhu. ููุง ุฃูู ููุชูุงููุ ูููู ุฑูุฃูู ู ูุญูู ููุฏู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฑูุจููููุ ููููุงููุชู ููููุฏู ููููู ุดูุนูุฑูู ู ูู ููุง ููููุชูุ ุฃููููู ุฃูููุชู ู ููู ุซููุงูุซูุ ู ููู ุญูุฏููุซูููููููู ููููุฏู ููุฐูุจู ู ููู ุญูุฏููุซููู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฑูุฃูู ุฑูุจูููู ููููุฏู ููุฐูุจู. ุซูู ูู ููุฑูุฃูุชู {ูุงู ุชูุฏูุฑููููู ุงูุฃูุจูุตูุงุฑู ูููููู ููุฏูุฑููู ุงูุฃูุจูุตูุงุฑู ูููููู ุงููููุทูููู ุงูุฎูุจููุฑู} [ุงูุฃูุนุงู 103]ุ {ููู ูุง ููุงูู ููุจูุดูุฑู ุฃููู ูููููููู ููู ุงูููู ุฅููุงูู ููุญูููุง ุฃููู ู ููู ููุฑูุงุกู ุญูุฌูุงุจู} [ุงูุดูุฑู 51]. ููู ููู ุญูุฏููุซููู ุฃูููููู ููุนูููู ู ู ูุง ููู ุบูุฏู ููููุฏู ููุฐูุจู. ุซูู ูู ููุฑูุฃูุชู {ููู ูุง ุชูุฏูุฑูู ููููุณู ู ูุงุฐูุง ุชูููุณูุจู ุบูุฏูุง} [ููู ุงู 34]. ููู ููู ุญูุฏููุซููู ุฃูููููู ููุชูู ู ููููุฏู ููุฐูุจู. ุซูู ูู ููุฑูุฃูุชู {ููุง ุฃููููููุง ุงูุฑููุณูููู ุจููููุบู ู ูุง ุฃูููุฒููู ุฅููููููู ู ููู ุฑูุจูููู} [ุงูู ุงุฆุฏุฉ 67] ุงูุขููุฉูุ ููููููููููู โุฑูุฃูู ุฌูุจูุฑูููู ุนููููููู ุงูุณูููุงูู ู ููู ุตููุฑูุชููู ู ูุฑููุชููููู โWahai Ibu, apakah benar Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Rabbnya?โ Aisyah menjawab, โSungguh buluku berdiri merinding dengan apa yang kau tanyakan. Tiga perkara, yang barang siapa mengatakannya kepadamu, maka sungguh ia telah berdusta. 1 Siapa mengatakan padamu bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Rabbnya, ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Al Anโam 103. Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir. As Syura 51. 2 Siapa yang mengatakan padamu bahwa beliau mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok, ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Luqman 34. Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa beliau menyembunyikan sesuatu, ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Al Maidah; 67. Hanya saja beliau pernah melihat wujud asli Jibril dua kali.โ HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tafsir, 4574. Dalam riwayat Muslim ูุนูุฏ ู ุณูู ุนููู ู ูุณูุฑููููุ ููุงูู ููููุชู ู ูุชููููุฆูุง ุนูููุฏู ุนูุงุฆูุดูุฉูุ ููููุงููุชู ููุง ุฃูุจูุง ุนูุงุฆูุดูุฉูุ ุซููุงูุซู ู ููู ุชููููููู ู ุจูููุงุญูุฏูุฉู ู ูููููููู ููููุฏู ุฃูุนูุธูู ู ุนูููู ุงูููู ุงููููุฑูููุฉู. ููููุชู ู ูุง ูููููุ ููุงููุชู ู ููู ุฒูุนูู ู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฑูุฃูู ุฑูุจูููู ููููุฏู ุฃูุนูุธูู ู ุนูููู ุงูููู ุงููููุฑูููุฉู. ููุงูู ููููููุชู ู ูุชููููุฆูุง ููุฌูููุณูุชูุ ููููููุชู ููุง ุฃูู ูู ุงูู ูุคูู ููููููุ ุฃูููุธูุฑูููููุ ูููุงู ุชูุนูุฌูููููููุ ุฃูููู ู ูููููู ุงูููู ุนุฒ ูุฌู {ููููููุฏู ุฑูุขูู ุจูุงูุฃููููู ุงููู ูุจูููู} [ุงูุชูููุฑ 23]ุ {ููููููุฏู ุฑูุขูู ููุฒูููุฉู ุฃูุฎูุฑูู} [ุงููุฌู 13]ุ ููููุงููุชู ุฃูููุง ุฃูููููู ููุฐููู ุงูุฃูู ููุฉู ุณูุฃููู ุนููู ุฐููููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุ ููููุงูู โุฅููููู ูุง ูููู ุฌูุจูุฑููููุ ููู ู ุฃูุฑููู ุนูููู ุตููุฑูุชููู ุงูููุชูู ุฎููููู ุนูููููููุง ุบูููุฑู ููุงุชููููู ุงููู ูุฑููุชูููููุ ุฑูุฃูููุชููู ู ูููููุจูุทูุง ู ููู ุงูุณููู ูุงุกู ุณูุงุฏููุง ุนูุธูู ู ุฎููููููู ู ูุง ุจููููู ุงูุณููู ูุงุกู ุฅูููู ุงูุฃูุฑูุถูโ. ููููุงููุชู ุฃููู ููู ู ุชูุณูู ูุนู ุฃูููู ุงูููู ููููููู {ูุงู ุชูุฏูุฑููููู ุงูุฃูุจูุตูุงุฑู ูููููู ููุฏูุฑููู ุงูุฃูุจูุตูุงุฑู ูููููู ุงููููุทูููู ุงููุฎูุจููุฑู} [ุงูุฃูุนุงู 103]ุ! ุฃููู ููู ู ุชูุณูู ูุนู ุฃูููู ุงูููู ููููููู {ููู ูุง ููุงูู ููุจูุดูุฑู ุฃููู ูููููููู ููู ุงูููู ุฅููุงูู ููุญูููุง ุฃููู ู ููู ููุฑูุงุกู ุญูุฌูุงุจู ุฃููู ููุฑูุณููู ุฑูุณูููุงู ูููููุญููู ุจูุฅูุฐููููู ู ูุง ููุดูุงุกู ุฅูููููู ุนูููููู ุญููููู ู} [ุงูุดูุฑู 51]ุุ ููุงููุชู ููู ููู ุฒูุนูู ู ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุชูู ู ุดูููุฆูุง ู ููู ููุชูุงุจู ุงููููุ ููููุฏู ุฃูุนูุธูู ู ุนูููู ุงูููู ุงููููุฑูููุฉูุ ููุงูููู ููููููู {ููุง ุฃููููููุง ุงูุฑููุณูููู ุจููููุบู ู ูุง ุฃูููุฒููู ุฅููููููู ู ููู ุฑูุจูููู ููุฅููู ููู ู ุชูููุนููู ููู ูุง ุจููููุบูุชู ุฑูุณูุงููุชููู} [ุงูู ุงุฆุฏุฉ 67]ุ ููุงููุชู ููู ููู ุฒูุนูู ู ุฃูููููู ููุฎูุจูุฑู ุจูู ูุง ููููููู ููู ุบูุฏูุ ููููุฏู ุฃูุนูุธูู ู ุนูููู ุงูููู ุงููููุฑูููุฉูุ ููุงูููู ููููููู {ูููู ูุงู ููุนูููู ู ู ููู ููู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููุงูุฃูุฑูุถู ุงููุบูููุจู ุฅููุงูู ุงูููู} [ุงููู ู 65] [12]. ูุฃูุถุญ ู ู ุฐูู ู ุง ุฑูุงู ู ุณูู ุนููู ุฃูุจูู ุฐูุฑููุ ููุงูู ุณูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูููู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุจููููุ ููุงูู โูููุฑู ุฃููููู ุฃูุฑูุงููโ [13]. Dari Masruq rahimahullah, ia berkata, โDulu aku berada di sisi Aisyah.โ Aisyah mengatakan, โHai Abu Aisyah, ada tiga hal yang kalau salah seorang dari mereka menbicarakan salah satunya saja dari yang tiga itu, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besat terhadap Allah.โ Aku Masruq mengatakan, Apa itu? Kata Aisyah, โBarangsiapa yang mengira bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Tuhannya, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besar terhadap Allah.โ Masruq berkata, โTadinya aku bersandar, lalu aku duduk dan mengatakan, โWahai Ummul Mukminin, sebentar, jangan terburu-buru. Bukankah dengan firman Allah Azza wa Jalla โDan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.โ Qs. At Takwir 8123 โDan sesungguhnya Muhammad telah melihatnya Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lainโ. Qs. An Najm 5313. Lalu Aisyah mengatakan, โAku adalah yang pertama kali dari umat ini bertanya tentang ayat itu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda Sesungguhnya ia adalah Jibril, yang belum pernah aku melihatnya dengan wujud aslinya sebagaimana ia diciptakan kecuali hanya dua kali itu saja. Aku melihatnya turun dari langit, keagungan penciptaannya meliputi antara langit dan bumi sangat indah sekali.โ Aisyah berkata, โApakah belum engkau dengar bahwa Allah berfirman, โDia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahuiโ. Qs. Al Anโaam 6103, Apakah belum juga engkau dengar bahwa Allah berfirman, โDan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan malaikat lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksanaโ Qs. Asy Syuuraa 4251. Kata Aisyah, Barangsiapa mengira bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyembunyikan sesuatu dari Kitab Allah Alquran, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besar terhadap Allah, Allah berfirman, โHai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanah-Nyaโ. Qs. Al Maa-idah 567.โ Ia berkata lagi, โDan barangsiapa yang mengira bahwa Muhammad dapat memberitahukan tentang apa yang terjadi besok, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besar terhadap Allah, dan Allah berfirman, โKatakanlah โTidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allahโ, Qs. An Naml 2765.โ HR. Muslim no. 259. Dalam riwayat Muslim dari Abdullah bin Syaqiq, aku bertanya kepada Abu Dzar ูููู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุณูุฃูููุชููู. ููููุงูู ุนููู ุฃูููู ุดูููุกู ููููุชู ุชูุณูุฃูููููุ ููุงูู ููููุชู ุฃูุณูุฃููููู ูููู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุจููููุ ููุงูู ุฃูุจููู ุฐูุฑูู ููุฏู ุณูุฃูููุชู ููููุงูู ุฑูุฃูููุชู ููููุฑูุง. ุฑูุงู ู ุณูู โKalau aku sempat bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sungguh aku akan bertanya. Abu Dzar balik bertanya, โApa yang akan kau tanyakan?โ Aku akan bertanya, โApakah beliau melihat Rabbnya?โ Abu Dzar pun berkata, โSungguh aku telah bertanya kepada beliau shallallahu alaihi wa sallam. Beliau menjawab, Aku melihat cahayaโ.โ HR. Muslim dalam Kitab al-Iman, 178. Dengan demikian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat cahaya. Cahaya itu menghalangi pandangan beliau dari Allah Azza wa Jalla. Tapi, beliau mendengar firman Allah Subhanahu wa Taโala. Apa yang Allah bicarakan kepada beliau? Allah memberi beliau wahyu tentang kewajiban shalat. Sumber 7 Ada doa yang lahir dari iman ('the prayer of faith'- NKJV) yang akan menyembuhkan seseorang yang sakit. Yakobus berkata, "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan." (YAK 5:14).
Ayat al quran tentang pendidikan. Jumlah ayat di dalam Al Quran ada sekitar 6.666, dan diantara banyaknya ayat-ayat Al-Quran tersebut, ada yang khusus membahas mengenai pendidikan. Memang dalam Al Quran dijelaskan dengan gamblang bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib, sebagai seorang muslim kita tidak boleh hanya pasrah
16 Metodologi Penulisan. Dalam penyusunan makalah yang berjudul"PENJELASAN SURAT AL KAHFI AYAT 107-110" penulis menggunakan metode kajian pustaka yaitu dengan cara membaca, menelaah, dan mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan judul ini serta mengambil referensi dari situs-situs di internet, sebagai bahan pembuatan makalah ini.
Kamis, 24 Zulqaidah 1444 H / 10 Mei 2012 1250 wib views Oleh Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala piji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Setiap mukmin wajib cinta kepada Tuhannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia juga wajib mengharapkan kecintaan dari-Nya. dan ini yang lebih penting. Dia juga wajib yakin, hari perjumpaan dengan-Nya pasti adanya. Yakni saat Allah memberikan balasan dari amal-amal perbuatan hamba-Nya sesudah mereka dibangkitkan dari kuburnya. Karenanya, ia senantiasa menyiapkan segala sesuatunya untuk perjumpaan tersebut. ููู ููู ููุงูู ููุฑูุฌูู ููููุงุกู ุฑูุจูููู ููููููุนูู ููู ุนูู ูููุง ุตูุงููุญูุง ููููุง ููุดูุฑููู ุจูุนูุจูุงุฏูุฉู ุฑูุจูููู ุฃูุญูุฏูุง "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." QS. Al-Kahfi 110 Maksudnya Siapa yang berharap pahala dari Allah dan balasan baik saat berjumpa dengan Allah Ta'ala di akhriat, maka hendaknya ia beramal yang shalih, yaitu amal yang sesuai dengan syariat Allah. Syaratnya lagi, dalam beramal shalih tersebut ia hanya berharap wajah Allah Ta'ala semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Keduanya ini, menurut Ibnu Katsir, adalah rukun amal yang diterima. Amal tersebut haruslah ikhlas untuk Allah dan benar sesuai syariat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. lihat Tafsir Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di atas. . . . Rukun amal yang diterima Amal tersebut haruslah ikhlas untuk Allah dan benar sesuai syariat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ibnu Katsir Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ู ููู ุฃูุญูุจูู ููููุงุกู ุงูููููู ุฃูุญูุจูู ุงูููููู ููููุงุกููู ููู ููู ููุฑููู ููููุงุกู ุงูููููู ููุฑููู ุงูููููู ููููุงุกููู "Siapa suka berjumpa dengan Allah, maka Allah suka berjumpa dengan-Nya. dan siapa yang benci dengan Allah maka Allah benci berjumpa dengannya." HR. Al-Bukhari dan Muslim Syaikh Ibnu Al-'Utsaimin rahimahullah berkata, "Seorang mukmin meyakini apa yang Allah janjikan di surga bagi hamba-hamba-Nya yang beriman berupa ganjaran yang besar serta karunia yang luas, maka iapun mencintai hal ini, dan jadilah dunia terasa ringan baginya dan ia tidak perduli kepada dunia karena ia akan berpindah kepada surga yang lebih baik dari dunia. Tatkala itu iapun rindu bertemu dengan Allah, terutama tatkala datang ajal, iapun diberi kabar gembira dengan keridhaan dan rahmat Allah, iapun rindu berjumpa dengan Allah." Syarah Riyaad Al-Shalihin Maka diantara doa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah ููุฃูุณูุฃููููู ููุฐููุฉู ุงููููุธูุฑู ุฅูููู ููุฌููููู ููุงูุดูููููู ุฅูููู ููููุงุฆููู "Dan aku memohon kepadaMu keledzatan memandang wajahMu, dan kerinduan untuk berjumpa denganMu." HR An-Nasaai, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Namun sebaliknya, orang yang lalai dari akhirat dan tidak berharap pahala Allah saat perjumpaan dengan-Nya, ia disibukan dengan dunia dan puas dengannya, maka Allah juga tidak suka berjumpa dengannya, tidak sudi memberikan ampunan dan rahmat kepadanya. Allah Ta'ala menerangkan orang-orang semacam ini dalam firman-Nya, ุฅูููู ุงูููุฐูููู ูุง ููุฑูุฌูููู ููููุงุกูููุง ููุฑูุถููุง ุจูุงููุญูููุงุฉู ุงูุฏููููููุง ููุงุทูู ูุฃูููููุง ุจูููุง ููุงูููุฐูููู ููู ู ุนููู ุขููุงุชูููุง ุบูุงููููููู ุฃููููุฆููู ู ูุฃูููุงููู ู ุงููููุงุฑู ุจูู ูุง ููุงูููุง ููููุณูุจูููู "Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan tidak percaya akan pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami. Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan." QS. Yunus 7 Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Firman Allah Ta'ala ini mengabarkan tentang keadaan orang-orang celaka, yaitu mereka yang kufur ingkar terhadap perjumpaan dengan Allah pada hari kiamat. Tidak berharap apapun dalam perjumpaan itu. Mereka puas dengan kehidupan dunia ini dan jiwa mereka merasa tentram terhadapnya." Mereka itu adalah orang-orang yang tidak berharap perjumpaan dengan Allah, bahkan berpaling darinya dan boleh jadi sampai mendustakannya. Mereka puas dengan dunia sebagai ganti dari akhirat. Cenderung kepada dunia dan menjadikannya sebagai tujuan hidupnya dan puncak dari cita-citanya. Mereka mengusahakan apa saja untuk memperolehnya dan mati-matian untuk merengguh kenikmatan dan kesenangannya dengan cara apapun. Mereka curahkan segala obsesi, niat, pikiran dan tenaga untuknya. Seolah-olah mereka diciptakan untuk kekal di dalamnya. Seolah-olah dunia bukan tempat berlalu yang dijadikan tempat berbekal oleh para pemudik kepada negeri kekekalan. diringkaskan dari Tafsir Taisir al-Karim al-Rahman, Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa'diy . . . orang yang lalai dari akhirat dan tidak berharap pahala Allah saat perjumpaan dengan-Nya, ia disibukan dengan dunia dan puas dengannya, maka Allah juga tidak suka berjumpa dengannya, tidak sudi memberikan ampunan dan rahmat kepadanya. . . Nasib masing-masing golongan tersebut sudah dapat dirasakan saat mereka menghadapi kematian. Orang-orang beriman yang yakin dan berharap perjumpaan dengan Allah akan menghadapi kematian dengan kebahagiaan karena mendapat kabar gembira dengan rahmat, keridhaan, kemuliaan, dan surga Allah sesudah kematian. Sebaliknya, orang-orang kafir terhadap hari perjumpaan tersebut akan mendapat kabar buruk dengan murka dan siksa Allah yang dahsyat sehingga ia sangat benci dengan kematian karena mengetahui apa yang akan diperolehnya sesudah kematian. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, ู ููู ุฃูุญูุจูู ููููุงุกู ุงูููููู ุฃูุญูุจูู ุงูููููู ููููุงุกููู ููู ููู ููุฑููู ููููุงุกู ุงูููููู ููุฑููู ุงูููููู ููููุงุกููู "Siapa suka berjumpa dengan Allah, maka Allah suka berjumpa dengan-Nya. Dan siapa yang benci dengan Allah maka Allah benci berjumpa dengannya." Kemudian Aisyah menuturkan "Aku bertanya Wahai Nabi Allah, apakah itu maksudnya juga benci kematian, padahal setiap kita membenci kematian? Lalu beliau menjawab, "Bukan seperti itu maksudnya. Tetapi seorang mukmin apabila menghadapi kematian ia diberi kebar gembira dengan rahmat Allah, keridhaan, dan surga-Nya sehingga ia suka berjumpa dengan Allah lalu Allah suka berjumpa dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila menghadapi kematian ia diberi kebar gembira dengan siksa Allah dan kemurkaan-Nya maka Allah ia benci berjumpa dengan allah dan Allah pun benci berjumpa dengannya"." HR. Al-Bukhari dan Muslim Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat menghadapi kematian mengatakan, "Ya Allah aku memilih teman tertinggi." Menurut penuturan Aisyah, saat itu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sedang diberi pilihan antara tetap hidup di dunia atau meninggal dan berjumpa dengan Allah. Kemudian beliau memilih kematian karena mengutamakan akhirat daripada dunia. Lalu Al-Hafid Ibnul Hajar mengomentari, "Maka selayaknya meniru beliau dalam hal itu." Yakni menjadikan akhirat sebagai tujuan hidup dan lebih mengutamakannya atas dunia. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/ Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.
AyatTentang. 18 Ayat Al-Quran Tentang Penglihatan. AlQuranPedia.Org - Allah 'Azza Wa Jalla sering kali menyebut "penglihatan" di dalam Al-Quran. Allah menyebut penglihatan di kitab-Nya dengan kata "Al-Abshor"dan terkadang "Al-A'yun". Al-Abshor sendiri diambil dari kata Al-Bashir yang artinya melihat dan Al-A'yun diambil dari vLO0r.