A PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Di dalam Al-Qur'an terkandung pokok pembahasan yaitu mengenai aqidah, ibadah, akhlak, janji ancaman serta kisah dan sejarah. Al-Qur'an menganjurkan untuk mempelajari sejarah secara menyeluruh. Tidak hanya mempelajari pertumbuhan dan kemajuannya, tapi juga mampu mengahayati kisah-kisah pada zaman dahulu
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. kita sebagai manusia sebagai hamba Allah,seharusnya menjadikan perjumpaan Allah menjadi tujuan utama dalam ibadah dan dzikir kita dan amal shaleh kita. karena kita pasti akan berjumpa denganNya kelak diakhirat dihari kiamat dan disyurga kelak. Perjumpaan dengan Allah hendaklah menjadi motivasi beramal shaleh dan beriman kepada Allah.... kita selama ini di dunia, beribadah menghadap wajah Allah, tapi tak bisa melihat wajah Allah tapi di akhirat kita bisa melihatNya.... hendaknya itu yang memotivasi kita ibadah supaya bisa melihat wajah Allah di akhirat... Di dalam Surat Al Kahfi 18 ayat yang ke-110 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman "Barangsiapa yang mengangankan perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah dia mengerjakan amal sholih dan janganlah menyekutukan sesuatu apapun dalam beribadah kepada Rabb-nya."Wajah-wajah orang mukmin pada hari itu Tuhannya Al Qiyamah 22-23. Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Al Ankabut 5 Lihat Humaniora Selengkapnya

AtTaubah. Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan

25 Ayat Al-Quran Tentang Allah - Allah Azza Wa Jalla sering kali menyebut diri-Nya sendiri di dalam kitab-Nya Al-Quran. Allah sering menyatakan diri-Nya Maha Perkasa, Maha segala-galanya, Maha Luar Biasa, Maha Kuasa, dengan segala kesombongan dan kebesaran-Nya. Dialah Dzat yang paling pantas menyombongkan diri. Maka dari itulah kita dilarang berbuat sombong karena berusaha menandingi Allah Taโ€™ala dalam sifat-Nya. Dan Tuhanmu berfirman "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." Al-Muโ€™min 60 Baca Juga 23 Ayat Al-Quran Tentang Pahala Atas dasar itulah kami tertarik untuk membawakan tulisan mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan Allah Tabaraka Wa Taโ€™ala. 1 Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Faatihah 1 2 Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya mesjid Allah, kecuali dengan rasa takut kepada Allah. Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. Al-Baqarah 114 3 Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Ali Imran 103 4 Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. Karena bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. An-Nisaaโ€™ 32 5 Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih sendiri berkata "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Al-Maaโ€™idah 72 6 Katakanlah "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah "Allah." Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran kepadanya. Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah "Aku tidak mengakui." Katakanlah "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan dengan Allah." Al-Anโ€™aam 19 7 Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. Al-Aโ€™raaf 86 8 Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman." Al-Anfaal 1 9 Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian pula Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka. At-Taubah 59 10 Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah." Katakanlah "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak pula dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan itu. Yunus 18 11 Dan aku tidak mengatakan kepada kamu bahwa "Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib", dan tidak pula aku mengatakan "Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka." Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim. Huud 31 12 Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya menyembah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." Yusuf 40 13 Katakanlah "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya "Allah." Katakanlah "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan bagi diri mereka sendiri?." Katakanlah "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa." Ar-Raโ€™d 16 14 Dan berkatalah syaitan tatkala perkara hisab telah diselesaikan "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. Ibrahim 22 15 dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina." Al-Hijr 69 16 Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. An-Nahl 70 17 Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Al-Israaโ€™ 1 18 Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab Al-Quran dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; Al-Kahf 1 19 Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. Maryam 58 20 Dialah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna nama-nama yang baik, Thaahaa 8 21 Ah celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami? Al-Anbiyaaโ€™ 67 22 Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak pula memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. Al-Hajj 12 23 Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Al-Muโ€™minuun 14 24 Dan sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar. An-Nuur 20 25 Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat pembalasan dosanya, Al-Furqaan 68 Itulah pembahasan kita mengenai ayat-ayat Al-Quran tentang Allah. Sebenarnya hampir seluruh surah di Al-Quran menyebutkan Allah Taโ€™ala kecuali beberapa saja. Kami hanya mengambil beberapa saja di antara yang sangat banyak. Semoga ayat-ayat di atas menjadi renungan bagi kita akan besarnya kekuasaan dan keagungan Allah Tabaraka Wa Taโ€™ala. Baca Juga Benarkah Salafi-Wahabi Sesat? Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 26 Shafar 1439 Hijriyah/15 November 2017 Masehi.
Ayatayat Al-Qur'an tentang Mata - Penjelasan Lengkap. Mata merupakan jendela. Bisa dijadikan sahabat sekaligus penuntun bagi hati. Mata mengirimi berita-berita yang dilihatnya ke hati. Kemudian, baru membuat pikiran berkelana karenanya. Mata adalah anugerah Allah SWT yang sangat berharga. Bayangkan bagi mereka yang sudah terlahir buta dan
DALAM BEBERAPA ayat Alquran yang membahas Hari Kebangkitan dan Hari Kiamat, terdapat redaksi liqรขโ€™ Allah berjumpa dengan Tuhan atau liqรขโ€™ al-rabb berjumpa dengan Rabb. Redaksi ayat ini sarat makna dan memiliki kedalaman arti, betapa pun sebagian mufasir telah menafsirkan ayat-ayat ini secara sambil lalu. Sebagian dari mufasir berpendapat bahwa maksud dari liqรขโ€™ Allah adalah pertemuan para malaikat Allah SWT pada Hari Kiamat. Sebagian yang lain berkeyakinan bahwa maksudnya adalah perjumpaan setiap makhluk dengan perhitungan hisรขb, ganjaran jazรขโ€™, dan pahala tsawรขb. Dan kelompok ketiga berpendapat bahwa maknanya adalah perjumpaan hukum dan perintah-Nya. Semua pendapat tersebut mengambil arti redaksi Al-Quran tersebut secara implisit. Sementara kita mengetahui bahwa apabila penafsiran implisit bertentangan dengan dzahir sebuah ungkapan eksplisit, sepanjang tidak ada dalil atasnya, harus kita tinggalkan. Tak syak lagi bahwa maksud dari redaksi perjumpaan liqรขโ€™ bukanlah melihat Tuhan, karena perjumpaan indrawi hissi hanya berlaku pada benda-benda material yang terbatas dalam ruang dan waktu, berwarna, dan kualitas-kualitas lain sehingga ia mampu untuk dilihat dengan mata kepala. Dengan demikian, maksud dari perjumpaan di sini adalah syuhรปd batini, perjumpaan dan pertemuan maknawi dan ruhani dengan Allah SWT, karena di Hari Kiamat, seluruh hijab akan tersingkap dan tanda-tanda kekuasaan-Nya sedemikian tampak pada hari Mahsyar dan seluruh tempat persinggahan Kiamat, bahkan orang-orang kafir akan berjumpa dengan Allah SWT melalui mata batin mereka meskipun perjumpaan ini pasti berbeda. Allamah Thabathabaโ€™i dalam tafsir Al-Mรฎzรขn mengtaakan, โ€œHamba-hamba Allah SWT berada dalam keadaan tanpa hijab antara mereka dengan-Nya, karena ciri khas Hari Kiamat adalah penampakan seluruh hakikat. Demikian pada surah Al-Nur 24 25, Allah SWT berfirman, Pada hari itu mereka mengetahui bahwa sesungguhnya Allah, Dia-lah Hak Yang Nyata.โ€™โ€Al-Mรฎzรขn, jld. 15, hlm. 103; jld. 10, hlm. 69. Menariknya, dalam hadis sahih disebutkan bahwa seorang datang kepada Amirul Mukminin Ali dan berkata โ€œAku terjatuh dalam kesangsian terhadap Alquran.โ€ Beliau bertanya, โ€œMengapa?โ€ Orang itu berkata, โ€œKita melihat banyak ayat Al-Quran yang menegaskan perjumpaan dengan Allah SWT di Hari Kiamat, dan di sisi lain, Dia berfirman, Mata-mata tidak mampu menjangkaunya, dan Ia menjangkau seluruh mata.โ€™ Bagaimana ayat ini bisa dipertemukan dengan yang lainnya?โ€ Imam Ali menjawab, โ€œPerjumpaan di sini bukan penyaksian dengan mata, akan tetapi perjumpaan di Hari Kiamat dan bangkitnya orang-orang dari kuburan. Oleh karena itu, pahamilah bahwa seluruh liqaโ€™ perjumpaan yang disebutkan dalam Alquran berarti kebangkitan.โ€ Syaikh Shaduq, Al-Tauhid, hlm. 267. Sebenarnya, Imam Ali memberikan tafsir ihwal perjumpaan dengan Allah SWT bahwa penyaksian syuhรปd atas Allah SWT merupakan inherensi-inherensi dari syuhรปd tersebut. Benar bahwa Hari Kiamat merupakan hari tersingkapnya pelbagai hijab dan tirai, tampaknya tanda-tanda Yang Maha Hak, dan tajalli penampakan Allah kepada seluruh hati. Dan setiap orang -sesuai dengan tingkat pikirnya- dapat memahami ucapan beliau ini. Dan seperti yang telah kita katakan, bahwa syuhรปd batini penyaksian batin para kekasih Allah SWT di Hari Kiamat berbeda dengan perjumpaan orang-orang biasa Tafsir Payรขm-e Qurโ€™รขn, jld. 5, hlm. 44. Dalam masalah ini, Fakhru Razi dalam Al-Tafsir Al-Kabรฎr memberikan penjelasan yang menarik. Ia menulis, โ€œManusia di dunia ini, lantaran hanyut dalam urusan-urusan duniawi dan berupaya untuk mengejar kehidupan dunia, kerap melalaikan Allah. Akan tetapi pada Hari Kiamat, seluruh perhatian duniawi ini akan hilang. Manusia dengan seluruh wujudnya akan tercurah kepada Tuhan semesta alam. Dan inilah arti dari perjumpaan dengan Allah swt.โ€ Al-Tafsir al-Kabรฎr, ayat terkait; Tafsir Nemรปnehh, jld. 17, hlm. 359. Hal ini boleh jadi berdasarkan pengaruh takwa, ibadah, dan penyucian jiwa tahdzib al-nafs dalam kehidupan dunia ini yang dapat dijumpai pada sekelompok umat manusia. Sebagaimana dalam Nahj Al-Balaghah ditegaskan, bahwa salah seorang sahabat alim Imam Ali, Dzaโ€™lab Al-Yamani, bertanya kepada beliau, โ€œApakah kamu melihat Tuhanmu?โ€ Imam menjawab, โ€œApakah mungkin aku menyembah Tuhan yang tidak kulihat?!โ€ Dan ketika ingin memberikan penjelasan lebih lanjut, beliau menambahkan โ€œSeluruh mata kepala sekali-kali tidak akan pernah menyaksikan-Nya, namun mata hatilah -dengan cahaya iman- dapat menyaksikan-Nya.โ€ Nahj Al-Balaghah, pidato 179. Namun, penyaksian batin di Hari Kiamat berlaku untuk semua orang, karena tanda keagungan dan kekuasaan Allah SWT di hari itu sedemikian jelas sehingga setiap hati yang buta juga akan beriman penuh Tafsir Nemรปneh, jld. 1, hlm. 217. Visited 719 times, 1 visits today Post Views 912
Diayang telah mendamaikan kita dengan Bapa yang do sorga, membuka jalan bagi kita untuk tetap bersekutu dengan Tuhan. "Di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit" dan itu adalah Tuhan Yesus. Kaki tangga yang di bumi adalah penyataanNya sebagai manusia dan di kaki tangga teratas adalah keilahian dan kekudusanNya JIC โ€“ Setelah bertemu dengan rasul-rasul yang mulia, Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melanjutkan perjalanan agungnya menuju perjumpaan dengan penguasa alam semesta, Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Tentu kondisi perjalanan ini tak terbayang di akal manusia. Bayangkan! Bagaimana degup jantung seseorang kala hendak berjumpa kepala negara atau seorang raja? Apalagi berjumpa dengan raja diraja, penguasa alam semesta, Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Renungkan sejenak, bagaimana kiranya keadaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tatkala Jibril mengabarkan tiba saatnya menghadap Rabbul Izzati wal Jalal? Lalu dalam pertemuan ini, apakah Rasulullah melihat Allah Taโ€™ala? Mari kita baca cuplikan kisahnya berikut ini. PERTEMUAN DENGAN ALLAH AZZA WA JALLA Setelah menyebutkan tentang Sidratul Muntaha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membacakan ayat, ููŽุฃูŽูˆู’ุญูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู„ูŽูŠูŽู‘ ู…ูŽุง ุฃูŽูˆู’ุญูŽู‰ โ€œLalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya Muhammad apa yang telah Allah wahyukan.โ€ [Quran An-Najm 10] Kemudian disebutkan tentang kisah diwajibkan shalat. Imam al-Bukhari mengatakan, ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ุญุฏุซู†ุง ุนุจุฏ ุงู„ุนุฒูŠุฒ ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ุŒ ุญุฏุซู†ูŠ ุณู„ูŠู…ุงู†ุŒ ุนู† ุดุฑูŠูƒ ุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ ุณู…ุนุช ุฃู†ุณ ุจู† ู…ุงู„ูƒ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ูŠู‚ูˆู„ โ€œุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฌูŽุงุกูŽ ุจูู‡ู ุณูุฏู’ุฑูŽุฉูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ู’ุชูŽู‡ูŽู‰ุŒ ูˆูŽุฏูŽู†ูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽุจูŽู‘ุงุฑู ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ููŽุชูŽุฏูŽู„ูŽู‘ู‰ุŒ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงุจูŽ ู‚ูŽูˆู’ุณูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุฏู’ู†ูŽู‰ุŒ ููŽุฃูŽูˆู’ุญูŽู‰ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูŽุง ุดูŽุงุกูŽ ูููŠู…ูŽุง ุฃูŽูˆู’ุญูŽู‰ ุฎูŽู…ู’ุณููŠู†ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู‹ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูู…ูŽู‘ุชูู‡ู ูƒูู„ูŽู‘ ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ..โ€ . โ€œAbdul Aziz bin Abdullah menuturkan kepadaku dari Sulaiman dari Syarik bin Abdullah bahwa ia berkata, Aku mendengar Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata, Saat Nabi dihantarkan ke Sidratul Muntaha, Allah Yang Maha Perkasa Tabaraka wa Taโ€™ala mendekat. Sehingga Dia menjadi dekat dengannya. Sampai-sampai jarak Nabi dengan-Nya sejarak dua ujung busur panah bahkan lebih dekat lagi. Allah memberikan wahyu yang dikehendaki-Nya. Antara lain ialah, Dia wajibkan lima puluh kali shalat setiap siang dan malam hari atas umatnyaโ€™.โ€ HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tauhid, 7079. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุฎู’ุฑูŽุฌูŽ ุงู„ุฃูู…ูŽูˆููŠูู‘ ูููŠ ู…ูŽุบูŽุงุฒููŠู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุทูŽุฑููŠู‚ูู‡ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ู‡ูŽู‚ููŠูู‘ุŒ ุนูŽู†ู’ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุณูŽู„ูŽู…ูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู ุงุจู† ุนุจุงุณ ูููŠ ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ {ูˆูŽู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฑูŽุขู‡ู ู†ูŽุฒู’ู„ูŽุฉู‹ ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰} [ุงู„ู†ุฌู… 13]ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œุฏูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ู‡ู ุฑูŽุจูู‘ู‡ูโ€. ูˆูŽู‡ูŽุฐูŽุง ุณูŽู†ูŽุฏูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุดูŽุงู‡ูุฏูŒ ู‚ูŽูˆููŠูŒู‘ ู„ูุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู ุดูŽุฑููŠูƒู โ€œDikeluarkan oleh al-Umawi dalam Maghazinya dari jalan al-Baihaqi. Dari Muhammad bin Amr, dari Abi Salamah, dari Ibnu Abbas ketika menafsirkan firman Allah Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lainโ€™. [Quran An-Najm 13]. Ibnu Abbas berkata, Rabbnya mendekat kepadanyaโ€™. Sanad ini hasan. Dan ia menjadi poin penguat dari riwayat Syarik. Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 13/484. Sebagian ulama tidak sependapat dengan riwayat ูˆูŽุฏูŽู†ูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽุจูŽู‘ุงุฑู โ€œAllah al-Jabbar mendekat.โ€ Mereka yang tidak sepakat di antaranya Abu Sulaiman al-Khattabi dan Ibnu Hazm. Mereka menuduh Syarik bin Abdullah keliru dalam haditsnya. Padahal Syarik adalah perawi yang terpercaya. Bahkan mereka lebih jauh lagi, mereka kritik Anas bin Malik, al-Bukhari, dikarenakan mereka ingin mensucikan Allah dari sifat mendekat, sampai kedekatan tersebut seperti dua ujung busur. Tentu kita katakan, Allah Taโ€™ala melakukan apa yang Dia kehendaki. Akal kita yang terbatas tidak mampu menalarnya. Pemahaman kita yang lemah tidak mampu membayangkannya. Tidak mungkin kita bisa memahami yang terjadi itu seperti apa. Allah Taโ€™ala mengabarkan apa yang Dia lakukan lewat kitab-Nya dan penjelasan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Kewajiban kita adalah menerimanya. Bukan menanyakan bagaimananya. Atau memisalkannya. Dan kita tidak boleh menolak kabar tersebut. Tentang Allah mendekat yang disebutkan dalam hadits, sebenarnya masalah ini bukan sesuatu yang aneh dan asing. Karena banyak hadits-hadits lain yang menceritakan tentang keadaan yang mirip. Seperti sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari ูŠูŽู†ู’ุฒูู„ู ุฑูŽุจูู‘ู†ูŽุง ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูƒูู„ูŽู‘ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงุกู ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ุญููŠู†ูŽ ูŠูŽุจู’ู‚ูŽู‰ ุซูู„ูุซู ุงู„ู„ูŽู‘ูŠู’ู„ู ุงู„ุขุฎูุฑู.. โ€œRabb kita Tabaraka wa Taโ€™ala turun ke langit dunia setiap malam. Di waktu tersisa sepertiga malam akhirโ€ฆโ€ HR. al-Bukhari 1094. Juga dalam riwayat al-Bukhari, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang keadaan orang-orang beriman pada hari kiamat. ููŽูŠูŽุฃู’ุชููŠู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ุตูู‘ูˆุฑูŽุฉู ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ูŠูŽุนู’ุฑููููˆู†ูŽุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฃูŽู†ูŽุง ุฑูŽุจูู‘ูƒูู…ู’. ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฑูŽุจูู‘ู†ูŽุง. ููŽูŠูŽุชู’ุจูŽุนููˆู†ูŽู‡ู.. โ€œAllah kelak akan mendatangi orang-orang beriman dalam wajah yang mereka kenali. Allah berfirman, Aku adalah Rabb kalianโ€™. Mereka menjawab, Engkau Rabb kamiโ€™. Kemudian mereka mengikuti-Nya.โ€ Sikap kita terhadap hadits โ€œAllah mendekatโ€ฆโ€ sama seperti menyikapi hadits-hadits ini. Menerimanya tanpa menolak. Tidak membagaimanakannya. Dan tidak memisalkannya. Tidak bertanya, Bagaimana Allah turun ke langit dunia? Bagaimana Dia datang? Bagaimana orang-orang beriman mengikutinya? Karena akal kita tidak akan mampu menjangkaunya. PERJALANAN LUAR BIASA Perjalanan yang dialami Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ini adalah kesempatan satu-satunya yang terjadi pada hidup beliau. Perjalanan tanpa didampingi Malaikat Jibril alaihissalam. Jarak dan tingkatan yang beliau capai, tak pernah dicapai oleh satu makhluk pun. Baik dari kalangan malaikat maupun manusia. Dimana pertemuan ini terjadi? Allahu aโ€™lam. Apakah di langit ketujuh? Allahu aโ€™lam. Tidak ada dalil yang menjelaskan hal tersebut. Sehingga kewajiban kita hanyalah menerima. Tidak menerka-nerka. Membayangkan firman Allah ini saja kita tak sanggup ูˆูŽุณูุนูŽ ูƒูุฑู’ุณููŠูู‘ู‡ู ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูŽ โ€œKursi Allah meliputi langit dan bumi.โ€ [Quran Al-Baqarah 255] Diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽุง ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ุงู„ุณูŽู‘ุจู’ุนู ูููŠ ุงู„ู’ูƒูุฑู’ุณููŠูู‘ ุฅูู„ุงูŽู‘ ูƒูŽุญูŽู„ู’ู‚ูŽุฉู ูููŠ ุฃูŽุฑู’ุถู ููŽู„ุงูŽุฉูุŒ ูˆูŽููŽุถู’ู„ู ุงู„ู’ุนูŽุฑู’ุดู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒูุฑู’ุณููŠูู‘ ูƒูŽููŽุถู’ู„ู ุชูู„ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ููŽู„ุงูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูู„ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู„ู’ู‚ูŽุฉู โ€œTidaklah tujuh langit dibandingkan kursi Allah kecuali seperti cincin yang dilemparkan di tanah lapang, dan besarnya Arasy dibandingkan kursi adalah seperti tanah lapang dibandingkan dengan cincin.โ€ HR. Ibnu Hibban 361, al-Baihaqi Bab al-Asma wa ash-Shifat 2/300, Jamiโ€™ al-Bayan 5/399, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah, 109. APAKAH NABI MUHAMMAD MELIHAT ALLAH? Ada perbedaan pandangan ulama dalam permasalahan ini. Namun pendapat yang benar adalah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak melihat Allah. Pendapat ini berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari dari Masruq. Masruq bertanya kepada Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anhu. ูŠูŽุง ุฃูู…ูŽู‘ุชูŽุงู‡ู’ุ› ู‡ูŽู„ู’ ุฑูŽุฃูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏูŒ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฑูŽุจูŽู‘ู‡ูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ูŽููŽู‘ ุดูŽุนูŽุฑููŠ ู…ูู…ูŽู‘ุง ู‚ูู„ู’ุชูŽุŒ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุซูŽู„ุงูŽุซูุ› ู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽูƒูŽู‡ูู†ูŽู‘ ููŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุฐูŽุจูŽ ู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽูƒูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฑูŽุฃูŽู‰ ุฑูŽุจูŽู‘ู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุฐูŽุจูŽ. ุซูู…ูŽู‘ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽุชู’ {ู„ุงูŽ ุชูุฏู’ุฑููƒูู‡ู ุงู„ุฃูŽุจู’ุตูŽุงุฑู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูุฏู’ุฑููƒู ุงู„ุฃูŽุจู’ุตูŽุงุฑูŽ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ุทููŠูู ุงู„ุฎูŽุจููŠุฑู} [ุงู„ุฃู†ุนุงู… 103]ุŒ {ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูุจูŽุดูŽุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽู„ูู‘ู…ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ูˆูŽุญู’ูŠู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฑูŽุงุกู ุญูุฌูŽุงุจู} [ุงู„ุดูˆุฑู‰ 51]. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽูƒูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู…ูŽุง ูููŠ ุบูŽุฏู ููŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุฐูŽุจูŽ. ุซูู…ูŽู‘ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽุชู’ {ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽุฏู’ุฑููŠ ู†ูŽูู’ุณูŒ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุชูŽูƒู’ุณูุจู ุบูŽุฏู‹ุง} [ู„ู‚ู…ุงู† 34]. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽูƒูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุชูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุฐูŽุจูŽ. ุซูู…ูŽู‘ ู‚ูŽุฑูŽุฃูŽุชู’ {ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ุฑูŽู‘ุณููˆู„ู ุจูŽู„ูู‘ุบู’ ู…ูŽุง ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ} [ุงู„ู…ุงุฆุฏุฉ 67] ุงู„ุขูŠูŽุฉูŽุ› ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ูŽู‘ู‡ู โ€œุฑูŽุฃูŽู‰ ุฌูุจู’ุฑููŠู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽู…ู ูููŠ ุตููˆุฑูŽุชูู‡ู ู…ูŽุฑูŽู‘ุชูŽูŠู’ู†ู โ€œWahai Ibu, apakah benar Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Rabbnya?โ€ Aisyah menjawab, โ€œSungguh buluku berdiri merinding dengan apa yang kau tanyakan. Tiga perkara, yang barang siapa mengatakannya kepadamu, maka sungguh ia telah berdusta. 1 Siapa mengatakan padamu bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Rabbnya, ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Al Anโ€™am 103. Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir. As Syura 51. 2 Siapa yang mengatakan padamu bahwa beliau mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok, ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. Luqman 34. Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa beliau menyembunyikan sesuatu, ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Al Maidah; 67. Hanya saja beliau pernah melihat wujud asli Jibril dua kali.โ€ HR. al-Bukhari dalam Kitab at-Tafsir, 4574. Dalam riwayat Muslim ูˆุนู†ุฏ ู…ุณู„ู… ุนูŽู†ู’ ู…ูŽุณู’ุฑููˆู‚ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูู†ู’ุชู ู…ูุชูŽู‘ูƒูุฆู‹ุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽุŒ ุซูŽู„ุงูŽุซูŒ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽูƒูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุจููˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ู…ูู†ู’ู‡ูู†ูŽู‘ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ููุฑู’ูŠูŽุฉูŽ. ู‚ูู„ู’ุชู ู…ูŽุง ู‡ูู†ูŽู‘ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู…ูŽู†ู’ ุฒูŽุนูŽู…ูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฑูŽุฃูŽู‰ ุฑูŽุจูŽู‘ู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ููุฑู’ูŠูŽุฉูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽูƒูู†ู’ุชู ู…ูุชูŽู‘ูƒูุฆู‹ุง ููŽุฌูŽู„ูŽุณู’ุชูุŒ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฃูู…ูŽู‘ ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽุŒ ุฃูŽู†ู’ุธูุฑููŠู†ููŠุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูุนู’ุฌูู„ููŠู†ููŠุ› ุฃูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู‚ูู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุนุฒ ูˆุฌู„ {ูˆูŽู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฑูŽุขู‡ู ุจูุงู„ุฃูููู‚ู ุงู„ู’ู…ูุจููŠู†ู} [ุงู„ุชูƒูˆูŠุฑ 23]ุŒ {ูˆูŽู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฑูŽุขู‡ู ู†ูŽุฒู’ู„ูŽุฉู‹ ุฃูุฎู’ุฑูŽู‰} [ุงู„ู†ุฌู… 13]ุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุฃูŽู†ูŽุง ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ู ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุฃูู…ูŽู‘ุฉู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุนูŽู†ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ ุฌูุจู’ุฑููŠู„ูุŒ ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุตููˆุฑูŽุชูู‡ู ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ุฎูู„ูู‚ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ู‡ูŽุงุชูŽูŠู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุฑูŽู‘ุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูู‡ู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุจูุทู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงุกู ุณูŽุงุฏู‹ู‘ุง ุนูุธูŽู…ู ุฎูŽู„ู’ู‚ูู‡ู ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงุกู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูโ€. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุฃูŽูˆูŽ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุณู’ู…ูŽุนู’ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู {ู„ุงูŽ ุชูุฏู’ุฑููƒูู‡ู ุงู„ุฃูŽุจู’ุตูŽุงุฑู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูุฏู’ุฑููƒู ุงู„ุฃูŽุจู’ุตูŽุงุฑูŽ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ุทููŠูู ุงู„ู’ุฎูŽุจููŠุฑู} [ุงู„ุฃู†ุนุงู… 103]ุŸ! ุฃูŽูˆูŽ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุณู’ู…ูŽุนู’ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู {ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูุจูŽุดูŽุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠููƒูŽู„ูู‘ู…ูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู„ุงูŽู‘ ูˆูŽุญู’ูŠู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฑูŽุงุกู ุญูุฌูŽุงุจู ุฃูŽูˆู’ ูŠูุฑู’ุณูู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ุงู‹ ููŽูŠููˆุญููŠูŽ ุจูุฅูุฐู’ู†ูู‡ู ู…ูŽุง ูŠูŽุดูŽุงุกู ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ููŠูŒู‘ ุญูŽูƒููŠู…ูŒ} [ุงู„ุดูˆุฑู‰ 51]ุŸุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฒูŽุนูŽู…ูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒูŽุชูŽู…ูŽ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู…ูู†ู’ ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ููุฑู’ูŠูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู {ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ุฑูŽู‘ุณููˆู„ู ุจูŽู„ูู‘ุบู’ ู…ูŽุง ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูู’ุนูŽู„ู’ ููŽู…ูŽุง ุจูŽู„ูŽู‘ุบู’ุชูŽ ุฑูุณูŽุงู„ูŽุชูŽู‡ู} [ุงู„ู…ุงุฆุฏุฉ 67]ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฒูŽุนูŽู…ูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ูŠูุฎู’ุจูุฑู ุจูู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ูููŠ ุบูŽุฏูุŒ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ููุฑู’ูŠูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽู‚ููˆู„ู {ู‚ูู„ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุจูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ู} [ุงู„ู†ู…ู„ 65] [12]. ูˆุฃูˆุถุญ ู…ู† ุฐู„ูƒ ู…ุง ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฐูŽุฑูู‘ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‡ูŽู„ู’ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฑูŽุจูŽู‘ูƒูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œู†ููˆุฑูŒ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‰ ุฃูŽุฑูŽุงู‡ูโ€ [13]. Dari Masruq rahimahullah, ia berkata, โ€œDulu aku berada di sisi Aisyah.โ€ Aisyah mengatakan, โ€œHai Abu Aisyah, ada tiga hal yang kalau salah seorang dari mereka menbicarakan salah satunya saja dari yang tiga itu, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besat terhadap Allah.โ€ Aku Masruq mengatakan, Apa itu? Kata Aisyah, โ€œBarangsiapa yang mengira bahwa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat Tuhannya, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besar terhadap Allah.โ€ Masruq berkata, โ€œTadinya aku bersandar, lalu aku duduk dan mengatakan, โ€œWahai Ummul Mukminin, sebentar, jangan terburu-buru. Bukankah dengan firman Allah Azza wa Jalla โ€œDan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.โ€ Qs. At Takwir 8123 โ€œDan sesungguhnya Muhammad telah melihatnya Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lainโ€. Qs. An Najm 5313. Lalu Aisyah mengatakan, โ€œAku adalah yang pertama kali dari umat ini bertanya tentang ayat itu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda Sesungguhnya ia adalah Jibril, yang belum pernah aku melihatnya dengan wujud aslinya sebagaimana ia diciptakan kecuali hanya dua kali itu saja. Aku melihatnya turun dari langit, keagungan penciptaannya meliputi antara langit dan bumi sangat indah sekali.โ€ Aisyah berkata, โ€œApakah belum engkau dengar bahwa Allah berfirman, โ€œDia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahuiโ€. Qs. Al Anโ€™aam 6103, Apakah belum juga engkau dengar bahwa Allah berfirman, โ€œDan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan malaikat lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksanaโ€ Qs. Asy Syuuraa 4251. Kata Aisyah, Barangsiapa mengira bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyembunyikan sesuatu dari Kitab Allah Alquran, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besar terhadap Allah, Allah berfirman, โ€œHai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanah-Nyaโ€. Qs. Al Maa-idah 567.โ€ Ia berkata lagi, โ€œDan barangsiapa yang mengira bahwa Muhammad dapat memberitahukan tentang apa yang terjadi besok, maka sesungguhnya ia telah mengadakan dusta yang paling besar terhadap Allah, dan Allah berfirman, โ€œKatakanlah โ€œTidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allahโ€, Qs. An Naml 2765.โ€ HR. Muslim no. 259. Dalam riwayat Muslim dari Abdullah bin Syaqiq, aku bertanya kepada Abu Dzar ู„ูŽูˆู’ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู„ูŽุณูŽุฃูŽู„ู’ุชูู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽูŠูู‘ ุดูŽูŠู’ุกู ูƒูู†ู’ุชูŽ ุชูŽุณู’ุฃูŽู„ูู‡ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูู†ู’ุชู ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ูู‡ู ู‡ูŽู„ู’ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆู’ ุฐูŽุฑูู‘ ู‚ูŽุฏู’ ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ู†ููˆู’ุฑู‹ุง. ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… โ€œKalau aku sempat bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sungguh aku akan bertanya. Abu Dzar balik bertanya, โ€œApa yang akan kau tanyakan?โ€ Aku akan bertanya, โ€œApakah beliau melihat Rabbnya?โ€ Abu Dzar pun berkata, โ€œSungguh aku telah bertanya kepada beliau shallallahu alaihi wa sallam. Beliau menjawab, Aku melihat cahayaโ€™.โ€ HR. Muslim dalam Kitab al-Iman, 178. Dengan demikian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat cahaya. Cahaya itu menghalangi pandangan beliau dari Allah Azza wa Jalla. Tapi, beliau mendengar firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Apa yang Allah bicarakan kepada beliau? Allah memberi beliau wahyu tentang kewajiban shalat. Sumber 7 Ada doa yang lahir dari iman ('the prayer of faith'- NKJV) yang akan menyembuhkan seseorang yang sakit. Yakobus berkata, "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan." (YAK 5:14).
14 Ayat Al-Quran Tentang Mengingat Allah โ€“ Mengingat Allah adalah di antara amal yang utama. Dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang, hidup akan tenteram dan nyaman dalam menjalani kehidupan. Barangsiapa yang mengingat Allah di waktu lapang maka Allah akan mengingatnya di waktu sempit. Barangsiapa yang mengingat Allah maka Allah pun akan ingat kepadanya. Sebaliknya, barangsiapa yang melupakan Allah, malas mengingat-Nya, maka Allah pun akan melupakannya. Hendaklah kita senantiasa mengingat Allah dengan memperbanyak membaca Al-Quran, berdzikir, bertasbih, dan melakukan amal sholih lainnya. Baca Juga Cara Mudah Agar Allah Mencintai Kita Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang dzikrullah mengingat Allah. Simak selengkapnya di bawah ini. 1 Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. Adz-Dzaariyaat 49 2 Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab Al-Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Ankabuut 45 3 Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Al-Ahzaab 41 4 Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. Mereka mengatakan "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?", padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah. Al-Anbiyaaโ€™ 36 5 Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka, dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Al-Hadiid 16 6 Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Al-Jumuโ€™ah 9 7 Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu. Al-Maaโ€™idah 91 8 Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. Al-Mujaadilah 19 9 Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. Al-Munaafiquun 9 10 yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ali Imran 191 11 yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Ar-Raโ€™d 28 12 Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya sama dengan orang yang membatu hatinya? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Quran yang serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. Az-Zumar 22-23 13 Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang hak selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Thaahaa 14 14 Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. Al-Baqarah 152 Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang mengingat Allah Jalla Jalaluh. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Baca Juga Mereka Akan Dibangkitkan Seperti Orang Gila Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 29 Muharram 1440 Hijriyah/9 Oktober 2018 Masehi.
Ayat al quran tentang pendidikan. Jumlah ayat di dalam Al Quran ada sekitar 6.666, dan diantara banyaknya ayat-ayat Al-Quran tersebut, ada yang khusus membahas mengenai pendidikan. Memang dalam Al Quran dijelaskan dengan gamblang bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib, sebagai seorang muslim kita tidak boleh hanya pasrah
Khutbah Iุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ู‡ุฏุงู†ุง ุณุจู„ ุงู„ุณู„ุงู…ุŒ ูˆุฃูู‡ู…ู†ุง ุจุดุฑูŠุนุฉ ุงู„ู†ุจูŠ ุงู„ูƒุฑูŠู…ุŒ ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุงู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡ุŒ ุฐูˆ ุงู„ุฌู„ุงู„ ูˆุงู„ุฅูƒุฑุงู…ุŒ ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ุณูŠุฏู†ุง ูˆู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆ ุฑุณูˆู„ู‡ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ูˆ ุณู„ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆุฃุตุญุงุจู‡ ูˆุงู„ุชุงุจุนูŠู† ุจุฅุญุณุงู† ุฅู„ู‰ ูŠูˆู… ุงู„ุฏูŠู†ุŒ ุฃู…ุง ุจุนุฏ ููŠุงูŠู‡ุง ุงู„ุฅุฎูˆุงู†ุŒ ุฃูˆุตูŠูƒู… ูˆ ู†ูุณูŠ ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุทุงุนุชู‡ ู„ุนู„ูƒู… ุชูู„ุญูˆู†ุŒ ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ุงู„ู‚ุฑุงู† ุงู„ูƒุฑูŠู… ุฃุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู…ุŒ ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… ูŠุงูŠู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุงู…ู†ูˆุง ุงุชู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆู‚ูˆู„ูˆุง ู‚ูˆู„ุง ุณุฏูŠุฏุงุŒ ูŠุตู„ุญ ู„ูƒู… ุฃุนู…ุงู„ูƒู… ูˆูŠุบูุฑู„ูƒู… ุฐู†ูˆุจูƒู…ุŒ ูˆู…ู† ูŠุทุน ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ ูู‚ุฏ ูุงุฒ ููˆุฒุง ุนุธูŠู…ุง. ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ูŠุงูŠู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุงู…ู†ูˆุง ุงุชู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุญู‚ ุชู‚ุงุชู‡ ูˆู„ุงุชู…ูˆุชู† ุงู„ุง ูˆุฃู†ุชู… ู…ุณู„ู…ูˆู†ุŒ ุตุฏู‚ ุงู„ู„ู‡ Jumโ€™ah rahimakumullah...Rasulullah SAW bersabda bahwa kelak pada hari Kiamat Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada tujuh golongan orang. Salah satu di antaranya adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah sebagaimana penggalan hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi Hurairah RA berikut iniูˆูŽุฑูŽุฌูู„ูŽุงู†ู ุชูŽุญูŽุงุจูŽู‘ุง ูููŠ ุงู„ู„ู‡ู ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุชูŽููŽุฑูŽู‘ู‚ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูArtinya โ€œDua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah semata-mata karena Allah.โ€Contoh terbaik dua orang seperti itu adalah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS yang kisah kebersamaan mereka karena cintanya kepada Allah SWT diabadikan di dalam Al-Qurโ€™an, Surah Al-Kahfi, ayat 65โ€“82. Secara ringkas kisah kebersamaan Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dapat dijelaskan sebagai berikut Nabi Musa AS bertemu Nabi Khidir AS dan kemudian menjalin kebersamaan dengan mengikuti ke mana Nabi Khidir AS pergi. Dalam kebersamaan ini Nabi Musa AS ingin mengetahui ilmu haqiqat dari Nabi Khidir AS. Nabi Khidizir menyetujui maksud Nabi Musa AS tersebut dengan syarat Nabi Musa AS harus bersabar dengan tidak boleh menanyakan alasan mengapa Nabi Khidir AS melakukan sesuatu hingga Nabi Khidir AS sendiri berkenan menjelaskannya di saat yang menurutnya tepat. Sidang Jumโ€™ah rahimakumullah...Nabi Musa AS menyatakan setuju atas persyaratan tersebut. Nabi Khidir AS menerima janji Nabi Musa AS itu walaupun sebetulnya dari awal Nabi Khidir AS sudah tahu bahwa Nabi Musa AS tidak akan bisa menepati janji-janjinya. Namun demikian Nabi Khidir AS perlu membuktikan hal itu dengan memberi kesempatan kepada Nabi Musa AS untuk mengikuti ke mana Nabi Khidir AS pergi guna mendapatkan pengetahuan tentang ilmu proses pembelajaran mulai berlangsung, terbuki bahwa Nabi Musa AS tidak bisa menepati janjinya karena setiap kali Nabi Khidir AS melakukan sesuatu, Nabi Musa AS selalu meminta penjelasan segera dari Nabi Khidir AS mengapa perbuatan itu dilakukan. Sikap Nabi Musa AS yang seperti ini menurut Nabi Khidir AS menujukkan ketidak sabaran Nabi Musa AS dalam menunggu penjelasan sehingga merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah disetuji bersama. Hal seperti ini berlangsung hingga tiga kali yang berarti Nabi Musa AS melanggar janjinya hingga sejumlah itu. Sidang Jumโ€™ah rahimakumullah...Setelah Nabi Musa AS melakukan pelanggaran sebanyak tiga kali, Nabi Khidir AS memutuskan mengakhiri kebersamaanya dengan Nabi Musa AS. Namun sebelum mereka berpisah, Nabi Khidir AS dengan senang hati dan penuh keikhlasan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang kemudian dipertanyakan alasannya selama kebersamaanya dengan Nabi Musa AS. Penjelasan itulah yang sebenarnya merupakan ilmu haqiqat yang akan disampaikan kepada Nabi Musa AS sesuai permintannya. Penjelasan tersebut disampaikan sekaligus untuk mengakhiri kebersamaannya dengan Nabi Musa AS karena Nabi Musa AS sendiri mengatakan apabila melanggar janji hingga tiga kali maka Nabi Khidir AS dapat mengakhiri kebersamaan itu. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam ayat 76 ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู† ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชููƒูŽ ุนูŽู† ุดูŽูŠู’ุกู ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ูŽุง ููŽู„ูŽุง ุชูุตูŽุงุญูุจู’ู†ููŠ ู‚ูŽุฏู’ ุจูŽู„ูŽุบู’ุชูŽ ู…ูู† ู„ู‘ูŽุฏูู†ู‘ููŠ ุนูุฐู’ุฑู‹ุงArtinya Dia Musa berkata "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar menerima alasan dariku.โ€Penjelasan sebagaimana dikisahkan dalam Surah Al-Kahfi tentang tiga hal yang dilakukan Nabi Khidir AS selama kebersamaanya dengan Nabi Musa AS adalah sebagai berikut 1. Perahu yang dilubangi Nabi Khidir AS adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Nabi Khidir AS merusak perahu tersebut dengan membuatnya cacat agar tidak dirampas oleh raja yang melakukan operasi perampasan terhadap setiap perahu yang kondisinya baik. Sang raja telah berada di belakang mereka. Dengan perahu yang keadaannya cacat sang raja tidak tertarik untuk merampas perahu tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat 79. ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽูููŠู†ูŽุฉู ููŽูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู„ูู…ูŽุณูŽุงูƒููŠู†ูŽ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑู ููŽุฃูŽุฑูŽุฏุชู‘ู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุนููŠุจูŽู‡ูŽุง ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุฑูŽุงุกู‡ูู… ู…ู‘ูŽู„ููƒูŒ ูŠูŽุฃู’ุฎูุฐู ูƒูู„ู‘ูŽ ุณูŽูููŠู†ูŽุฉู ุบูŽุตู’ุจู‹ุงArtinya โ€œAdapun perahu itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku ingin membuat perahu itu cacat karena di belakang mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap perahu yang tidak cacat.โ€2. Seorang bocah laki-laki yang dibunuh Nabi Khidir AS adalah seorang anak yang kedepannya akan menjadi anak durhaka. Padahal kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin dan saleh. Dari pada kedua orang tua itu menuruti anaknya sehingga menjadi ikut tersesat dan kafir, maka dibunuhlah anak itu oleh Nabi Khidir AS, dengan maksud menyelamatkan kedua orang tuanya dari kesesatan dan kekafiran. Selain itu, Nabi Khidir AS juga berharap Allah SWT akan mengganti anak itu dengan anak saleh yang berbakti dan mencintai kedua orang tuanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat ุงู„ู’ุบูู„ูŽุงู…ู ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุจูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽูŠู’ู†ู ููŽุฎูŽุดููŠู†ูŽุง ุฃูŽู† ูŠูุฑู’ู‡ูู‚ูŽู‡ูู…ูŽุง ุทูุบู’ูŠูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽูƒููู’ุฑู‹ุง. ููŽุฃูŽุฑูŽุฏู’ู†ูŽุง ุฃูŽู† ูŠูุจู’ุฏูู„ูŽู‡ูู…ูŽุง ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ู‘ูู†ู’ู‡ู ุฒูŽูƒูŽุงุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽู‚ู’ุฑูŽุจูŽ ุฑูุญู’ู…ู‹ุงArtinya โ€œDan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya kepada ibu bapaknya.โ€3. Dinding rumah yang hampir roboh itu adalah milik dua orang anak muda yang sudah yatim di kota itu. Di bawah dinding rumah itu terdapat harta benda simpanan bagi mereka berdua. Ayah mereka adalah orang saleh. Allah menghendaki agar harta simpanan itu bisa sampai kepada kedua anak itu hingga mereka dewasa dan dapat mengambil simpanan itu sebagai rahmat dari Allah SWT. Selanjutnya Nabi Khidir AS menjelaskan bahwa semua yang beliau lakukan itu bukanlah kemauannya sendiri melainkan perintah dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Kahfi, ayat ุงู„ู’ุฌูุฏูŽุงุฑู ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูุบูู„ูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู ูŠูŽุชููŠู…ูŽูŠู’ู†ู ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุชูŽุญู’ุชูŽู‡ู ูƒูŽู†ุฒูŒ ู„ู‘ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุจููˆู‡ูู…ูŽุง ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ููŽุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุจู’ู„ูุบูŽุง ุฃูŽุดูุฏู‘ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุณู’ุชูŽุฎู’ุฑูุฌูŽุง ูƒูŽู†ุฒูŽู‡ูู…ูŽุง ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ ู…ู‘ูู† ุฑู‘ูŽุจู‘ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ู’ุชูู‡ู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุชูŽุฃู’ูˆููŠู„ู ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุณู’ุทูุน ุนู‘ูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุตูŽุจู’ุฑู‹ุงArtinyaโ€œAdapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya."Sidang Jumโ€™ah rahimakumullah...Pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS di atas adalah a. Apa yang dilakukan Nabi Khidir AS, yakni 1 Secara sengaja dan sepihak melubangi sebuah perahu yang bukan miliknya; 2 Secara sengaja dan sepihak membunuh seorang bocah laki-laki padahal anak tersebut tidak melakukan pembunuhan terhadap orang lain, dan 3 Secara sengaja dan sepihak memperbaiki dinding rumah orang lain yang hampir roboh sehingga tidak menarik bayaran dari pemiliknya, merupakan pelajaran yang diperlukan Nabi Musa AS untuk menambah wawasan keilmuannya mengingat ketiga hal di atas berdasarkan perintah langsung atau wahyu dari Allah SWT. Namun demikian, kita tahu bahwa kita semua bukanlah para nabi sebagaimana Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS yang memiliki sifat maโ€™shum, yakni terjaga oleh Allah SWT dari dosa dan kesalahan besar, tetapi kita semua adalah manusia biasa. Artinya pelajaran yang diberikan Nabi Khidir AS kepada Nabi Musa AS itu memang bukan untuk kita sebagai orang awam sehingga kita tidak diperbolehkan meniru Nabi Khidir AS begitu saja yang dalam kasus pertama, kedua dan ketiga bertentangan atau setidaknya tidak sejalan dengan ilmu syariโ€™at yang dipegang Nabi Musa AS. Maka bisa dimengerti Nabi Musa AS selalu mengajukan pertanyaan atas apa yang telah dilakukan Nabi Khidir AS meskipun sudah berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu. Justru sikap Nabi Musa AS yang selalu berpegang teguh pada ilmu syariโ€™at itulah yang sesungguhnya menjadi fokus perhatian kita sebagai orang awam. Bagi kita, Ilmu syariโ€™at sesungguhnya sudah mengatur bahwa dalam hal-hal tertentu seperti keadaan darurat yang memaksa, kita diperbolehkan mencari alternatif atau jalan keluar yang dalam kondisi normal dilarang. Karena sifatnya darurat maka tidak boleh berlebihan dalam melaksanakannya. b. Kedua laki-laki itu, yakni Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS bersepakat untuk menjalin kebersamaan karena didorong niat bersama untuk beribadah kepada Allah. Nabi Musa AS ingin berguru mencari ilmu haqiqat dari Nabi Khidir AS, dan Nabi Khidir AS sendiri bersedia memberikan ilmunya kepada Nabi Musa AS dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati bersama. Ketika kemudian Nabi Musa AS melanggar syarat-syarat itu, maka demi menghormati apa yang telah disepakati bersama mereka rela berpisah sebagaimana kesepakatan bersama. Perpisahan tersebut berlangsung dengan indah seindah saat awal bertemunya karena tidak ada perasaan dendam apalagi sikap saling membenci atau permusuhan diantara mereka. Nabi Musa AS menghormati ilmu hakikat yang dipegangi Nabi Khidir AS. Demikian pula sebaliknya Nabi Khidir menghormati ilmu syariat yang dipegang teguh Nabi Musa AS dan harus ditaati umatnya. Kedua ilmu itu benar karena sama-sama bersumber dari Allah SWT. Yang membedakan Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS adalah bahwa Nabi Musa AS adalah seorang nabi sekaligus rasul, sedangkan Nabi Khidir AS adalah seroang nabi saja di mana wahyu yang diterimanya hanya untuk dirinya sendiri dan tidak ada kewajiban menyampaikannya kepada orang lain. Kedua nabi itu berkumpul karena Allah, berpisah pun karena Allah. Mereka hanya berpisah secara raga tetapi hati mereka tetap menyatu dan saling mendoakan. Sidang Jumโ€™ah rahimakumullah...Demikianlah salah satu contoh tentang dua orang laki-laki yang oleh Rasulullah SAW dikatakan akan mendapatkan perlidungan dari Allah SWT pada hari Kiamat. Pada hari itu tidak ada perlindungan kecuali perlindungan dari Allah SWT. Contoh lain yang serupa atau mirip di zaman kita sekarang tentu dapat kita gali sendiri di lingkungan kita masing-masing. Prinsipnya adalah dua orang berkumpul karena Allah dan berpisahpun karena Allah yang dilandasi cinta kepada-Nya dan bukan karena didorong oleh nafsu yang bersumber dari ajakan setan. Semoga uraian di atas menginspirasi kita semua dalam berkumpul dan berpisah dengan orang lain sehingga kita pun kelak termasuk orang-orang yang akan mendapat perlindungan dari Allah SWT di hari Kiamat. Amin ya rabbal alamin. ุฌุนู„ู†ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงูŠุงูƒู… ู…ู† ุงู„ูุงุฆุฒูŠู† ุงู„ุงู…ู†ูŠู†ุŒ ูˆุงุฏุฎู„ู†ุง ูˆุงูŠุงูƒู… ููŠ ุฒู…ุฑุฉ ุนุจุงุฏู‡ ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุงุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู…ุŒ ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ุงู† ุงู„ุฑุญูŠู… ูŠุงูŠู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุงู…ู†ูˆุง ุงุชู‚ูˆุงุงู„ู„ู‡ ูˆู‚ูˆู„ูˆุง ู‚ูˆู„ุง ุณุฏูŠุฏุง. ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ู„ูŠ ูˆู„ูƒู… ููŠ ุงู„ู‚ุฑุงู† ุงู„ุนุธูŠู… ูˆู†ูุนู†ูŠ ูˆุงูŠุงูƒู… ุจู…ุง ู ูŠู‡ ู…ู† ุงู„ุงูŠุงุช ูˆุงู„ุฐูƒุฑุงู„ุญูƒูŠู…ุŒ ูˆุชู‚ุจู„ ู…ู†ูŠ ูˆู…ู†ูƒู… ุชู„ุงูˆุชู‡ ุงู†ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุบููˆุฑ ุงู„ุฑุญูŠู…ุŒ ูˆู‚ู„ ุฑุจ ุงุบูุฑ ูˆุงุฑุญู… ูˆุงู†ุช IIุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุงูƒุฑู…ู†ุง ุจุฏูŠู† ุงู„ุญู‚ ุงู„ู…ุจูŠู†ุŒ ูˆุงูุถู„ู†ุง ุจุดุฑูŠุนุฉ ุงู„ู†ุจูŠ ุงู„ูƒุฑูŠู…ุŒ ุงุดู‡ุฏ ุงู† ู„ุง ุงู„ู‡ ุงู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡ุŒ ุงู„ู…ู„ูƒ ุงู„ุญู‚ ุงู„ู…ุจูŠู†ุŒ ูˆุงุดู‡ุฏ ุงู† ุณูŠุฏู†ุง ูˆู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆ ุฑุณูˆู„ู‡ุŒ ุณูŠุฏุงู„ุงู†ุจูŠุงุก ูˆุงู„ู…ุฑุณู„ูŠู†ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ูˆ ุณู„ู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุงู„ุชุงุจุนูŠู† ูˆู…ู† ุชุจุนู‡ู… ุจุงุญุณุงู† ุงู„ู‰ ูŠูˆู… ุงู„ุฏูŠู†ุŒ ุงู…ุง ุจุนุฏ ููŠุงูŠู‡ุงุงู„ู†ุงุณ ุงุชู‚ูˆุงุงู„ู„ู‡ุŒ ูˆุงูุนู„ูˆุงุงู„ุฎูŠุฑุงุช ูˆุงุฌุชู†ุจูˆุง ุนู† ุงู„ุณูŠุฆุงุชุŒ ูˆุงุนู„ู…ูˆุงุงู† ุงู„ู„ู‡ ูŠุงู’ู…ุฑูƒู… ุจุงู…ุฑุจุฏุงู’ ููŠู‡ ุจู†ูุณู‡ุŒ ูู‚ุงู„ ุนุฒ ู…ู† ู‚ุงุฆู„ ุฅู† ุงู„ู„ู‡ ูˆู…ู„ุงุฆูƒุชู‡ ูŠุตู„ูˆู† ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุจู‰ุŒ ูŠุงุฃูŠู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุฃู…ู†ูˆุง ุตู„ูˆุง ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…ูˆุง ุชุณู„ูŠู…ุง. ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ู‘ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆ ุนู„ู‰ ุขู„ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ. ุงู„ู„ู‡ู… ุงุบูุฑ ู„ู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ูˆุงู„ู…ุคู…ู†ุงุช ูˆุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆุงู„ู…ุณู„ู…ุงุช ุงู„ุงุญูŠุงุก ู…ู†ู‡ู… ูˆุงู„ุงู…ูˆุงุช ุงู†ูƒ ุณู…ูŠุน ู‚ุฑูŠุจ ู…ุฌูŠุจ ุงู„ุฏุนูˆุงุชุŒ ูˆุบุงูุฑ ุงู„ุฐู†ูˆุจ ุงู†ูƒ ุนู„ู‰ ูƒู„ ุดูŠุฆ ู‚ุฏูŠุฑ. ุฑุจู†ุง ุงุบูุฑ ู„ู†ุง ุฐู†ูˆุจู†ุง ูˆู„ุฅุฎูˆุงู†ู†ุง ุงู„ุฐูŠู† ุณุจู‚ูˆู†ุง ุจุงู„ุฅูŠู…ุงู† ูˆู„ุง ุชุฌุนู„ ููŠ ู‚ู„ูˆุจู†ุง ุบู„ุง ู„ู„ุฐูŠู† ุขู…ู†ูˆุง ุฑุจู†ุง ุฅู†ูƒ ุฑุกูˆู ุฑุญูŠู…ุŒ ุฑุจู†ุง ุขุชู†ุง ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ุญุณู†ุฉ ูˆููŠ ุงู„ุขุฎุฑุฉ ุญุณู†ุฉ ูˆู‚ู†ุง ุนุฐุงุจ ุงู„ู†ุงุฑ. ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†. ุนุจุงุฏุงู„ู„ู‡ุŒ ุฅู† ุงู„ู„ู‡ ูŠุฃู…ุฑ ุจุงู„ุนุฏู„ ูˆุงู„ุฅุญุณุงู† ูˆุฅูŠุชุงุก ุฐูŠ ุงู„ู‚ุฑุจู‰ ูˆูŠู†ู‡ู‰ ุนู† ุงู„ูุญุดุงุก ูˆุงู„ู…ู†ูƒุฑ ูˆุงู„ุจุบูŠ ูŠุนุธูƒู… ู„ุนู„ูƒู… ุชุฐูƒุฑูˆู†. ูุงุฐูƒุฑูˆุงุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ูŠุฐูƒุฑูƒู… ูˆุงุดูƒุฑูˆู‡ ุนู„ู‰ ู†ุนู…ู‡ ูŠุฒุฏูƒู… ูˆู„ุฐูƒุฑุงู„ู„ู‡ Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta
AlBaqarah (2:255) - Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
Oleh H KarmanSetiap Muslim tentu ingin -setidaknya merasakan- bertemu dengan Allah SWT. Secara umum, orang Islam beranggapan, berjumpa dengan Allah SWT hanya bisa dilakukan melalui ibadah-ibadah ritual, seperti shalat, berdoa, berzikir, sampai pergi ke tempat-tempat suci seperti Makkah untuk berhaji dan umrah. Tentu anggapan ini tidak salah, namun tidak seratus persen benar. Melakukan ibadah ritual saja tanpa berdampak pada akhlak sosial, ibadah tersebut tidak hanya sia-sia tidak bermakna tapi juga bisa mendatangkan kecelakaan bagi pengamalnya. Shalat yang tidak melahirkan kepedulian sosial disebut dalam Alquran sebagai shalat sahun lalai dan pengamalnya digelari sebagai pendusta agama. Shalat model begini alih-alih berpahala atau dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, malah yang ada ancaman kecelakaan neraka wail. Sebagaimana firman Allah SWT, โ€œTahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. Maka, celakalah bagi orang yang shalat yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang yang berbuat riya, dan enggan menolong dengan barang yang berguna.โ€ QS al-Maun 1-7.Dalam pandangan Islam, hubungan ibadah ritual dan akhlak sosial bagaikan ruh dan jasad pada diri manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Satu dengan yang lain saling berkaitan. Jika salah satu dari keduanya tidak ada, namanya bukan lagi manusia. Demikian juga hubungan ibadah ritual dengan akhlak sosial. Keduanya tidak boleh dipisahkan, tapi satu yang lain harus saling berhubungan. Shalat yang baik mesti melahirkan kesadaran zakat, infak, dan akhlak baik. Mengenai hal tersebut ditegaskan oleh Alquran, โ€œDan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat.โ€ QS al-Baqarah 110. โ€œ.... Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.โ€ QS al-Ankabut 45.Pandangan Islam seperti di atas menyadarkan kita bahwa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak hanya dapat dilakukan melalui shalat, doa, zikir, atau ibadah ritual lainnya. Tapi, dapat juga melalui pengkhidmatan pelayanan terhadap sesama manusia. Salah satu indikator kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT adalah mendapat pertolongan dari-Nya. Sabda Nabi SAW, โ€œAllah akan senantiasa menolong hamba-Nya sepanjang hamba tersebut menolong saudaranya.โ€ HR Muslim.Bahkan, di dalam sebuah hadis Qudsi disebutkan bahwa pengkhidmatan kepada sesama manusia tidak hanya dapat mendekatkan diri kepada Allah, tapi sekaligus sebagai upaya bertemu dengan Allah SWT. Ketika kita menjenguk orang sakit, memberi makan yang kelaparan, memberi minum yang kehausan hakikatnya kita sedang bertemu dengan Allah SWT sebab ia berada di sisi dan di tengah-tengah mereka. Dalam sebuah hadis Qudsi Allah SWT berfirman, โ€œWahai anak Adam! Aku sakit mengapa engkau tidak menjenguk-Ku, ia berkata Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam. Allah berfirman Engkau tahu bahwa seorang hamba-Ku sakit di dunia, akan tetapi engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya sungguh engkau akan dapati Aku di sisinya.โ€โ€œWahai anak Adam, Aku meminta makan kepadamu, mengapa engkau tidak memberi-Ku? Orang itu berkata Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi-Mu makan sedangkan engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah berfirman Engkau mengetahui ada dari hamba-Ku yang kelaparan dan engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapati Aku di sisinya.'' ''Wahai anak Adam Aku meminta minum padamu sedang engkau enggan memberi-Ku minum. Ia berkata Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam? Allah menjawab Seseorang meminta minum padamu dan engkau tak memberinya, sekiranya engkau memberinya minum niscaya engkau dapati Aku di sisinya.โ€ HR Muslim.Jadi, bertemu dengan Allah SWT tidak mesti melalui shalat dan zikir di tempat yang sepi saja, tapi juga dapat melalui pengkhidmatan terhadap sesama di tempat keramaian. Wallahu alam.

16 Metodologi Penulisan. Dalam penyusunan makalah yang berjudul"PENJELASAN SURAT AL KAHFI AYAT 107-110" penulis menggunakan metode kajian pustaka yaitu dengan cara membaca, menelaah, dan mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan judul ini serta mengambil referensi dari situs-situs di internet, sebagai bahan pembuatan makalah ini.

Kamis, 24 Zulqaidah 1444 H / 10 Mei 2012 1250 wib views Oleh Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala piji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Setiap mukmin wajib cinta kepada Tuhannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia juga wajib mengharapkan kecintaan dari-Nya. dan ini yang lebih penting. Dia juga wajib yakin, hari perjumpaan dengan-Nya pasti adanya. Yakni saat Allah memberikan balasan dari amal-amal perbuatan hamba-Nya sesudah mereka dibangkitkan dari kuburnya. Karenanya, ia senantiasa menyiapkan segala sesuatunya untuk perjumpaan tersebut. ููŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆ ู„ูู‚ูŽุงุกูŽ ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ููŽู„ู’ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู’ ุนูŽู…ูŽู„ู‹ุง ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุดู’ุฑููƒู’ ุจูุนูุจูŽุงุฏูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ุฃูŽุญูŽุฏู‹ุง "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." QS. Al-Kahfi 110 Maksudnya Siapa yang berharap pahala dari Allah dan balasan baik saat berjumpa dengan Allah Ta'ala di akhriat, maka hendaknya ia beramal yang shalih, yaitu amal yang sesuai dengan syariat Allah. Syaratnya lagi, dalam beramal shalih tersebut ia hanya berharap wajah Allah Ta'ala semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Keduanya ini, menurut Ibnu Katsir, adalah rukun amal yang diterima. Amal tersebut haruslah ikhlas untuk Allah dan benar sesuai syariat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. lihat Tafsir Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di atas. . . . Rukun amal yang diterima Amal tersebut haruslah ikhlas untuk Allah dan benar sesuai syariat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ibnu Katsir Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ู„ูู‚ูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู‚ูŽุงุกูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ู„ูู‚ูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู‚ูŽุงุกูŽู‡ู "Siapa suka berjumpa dengan Allah, maka Allah suka berjumpa dengan-Nya. dan siapa yang benci dengan Allah maka Allah benci berjumpa dengannya." HR. Al-Bukhari dan Muslim Syaikh Ibnu Al-'Utsaimin rahimahullah berkata, "Seorang mukmin meyakini apa yang Allah janjikan di surga bagi hamba-hamba-Nya yang beriman berupa ganjaran yang besar serta karunia yang luas, maka iapun mencintai hal ini, dan jadilah dunia terasa ringan baginya dan ia tidak perduli kepada dunia karena ia akan berpindah kepada surga yang lebih baik dari dunia. Tatkala itu iapun rindu bertemu dengan Allah, terutama tatkala datang ajal, iapun diberi kabar gembira dengan keridhaan dan rahmat Allah, iapun rindu berjumpa dengan Allah." Syarah Riyaad Al-Shalihin Maka diantara doa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah ูˆูŽุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ู„ูŽุฐู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุธูŽุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ูˆูŽุฌู’ู‡ููƒูŽ ูˆูŽุงู„ุดู‘ูŽูˆู’ู‚ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ู„ูู‚ูŽุงุฆููƒูŽ "Dan aku memohon kepadaMu keledzatan memandang wajahMu, dan kerinduan untuk berjumpa denganMu." HR An-Nasaai, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Namun sebaliknya, orang yang lalai dari akhirat dan tidak berharap pahala Allah saat perjumpaan dengan-Nya, ia disibukan dengan dunia dan puas dengannya, maka Allah juga tidak suka berjumpa dengannya, tidak sudi memberikan ampunan dan rahmat kepadanya. Allah Ta'ala menerangkan orang-orang semacam ini dalam firman-Nya, ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู„ุง ูŠูŽุฑู’ุฌููˆู†ูŽ ู„ูู‚ูŽุงุกูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฑูŽุถููˆุง ุจูุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงุทู’ู…ูŽุฃูŽู†ู‘ููˆุง ุจูู‡ูŽุง ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู’ ุขูŠูŽุงุชูู†ูŽุง ุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ ุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ู…ูŽุฃู’ูˆูŽุงู‡ูู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุจูู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุณูุจููˆู†ูŽ "Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan tidak percaya akan pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami. Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan." QS. Yunus 7 Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Firman Allah Ta'ala ini mengabarkan tentang keadaan orang-orang celaka, yaitu mereka yang kufur ingkar terhadap perjumpaan dengan Allah pada hari kiamat. Tidak berharap apapun dalam perjumpaan itu. Mereka puas dengan kehidupan dunia ini dan jiwa mereka merasa tentram terhadapnya." Mereka itu adalah orang-orang yang tidak berharap perjumpaan dengan Allah, bahkan berpaling darinya dan boleh jadi sampai mendustakannya. Mereka puas dengan dunia sebagai ganti dari akhirat. Cenderung kepada dunia dan menjadikannya sebagai tujuan hidupnya dan puncak dari cita-citanya. Mereka mengusahakan apa saja untuk memperolehnya dan mati-matian untuk merengguh kenikmatan dan kesenangannya dengan cara apapun. Mereka curahkan segala obsesi, niat, pikiran dan tenaga untuknya. Seolah-olah mereka diciptakan untuk kekal di dalamnya. Seolah-olah dunia bukan tempat berlalu yang dijadikan tempat berbekal oleh para pemudik kepada negeri kekekalan. diringkaskan dari Tafsir Taisir al-Karim al-Rahman, Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa'diy . . . orang yang lalai dari akhirat dan tidak berharap pahala Allah saat perjumpaan dengan-Nya, ia disibukan dengan dunia dan puas dengannya, maka Allah juga tidak suka berjumpa dengannya, tidak sudi memberikan ampunan dan rahmat kepadanya. . . Nasib masing-masing golongan tersebut sudah dapat dirasakan saat mereka menghadapi kematian. Orang-orang beriman yang yakin dan berharap perjumpaan dengan Allah akan menghadapi kematian dengan kebahagiaan karena mendapat kabar gembira dengan rahmat, keridhaan, kemuliaan, dan surga Allah sesudah kematian. Sebaliknya, orang-orang kafir terhadap hari perjumpaan tersebut akan mendapat kabar buruk dengan murka dan siksa Allah yang dahsyat sehingga ia sangat benci dengan kematian karena mengetahui apa yang akan diperolehnya sesudah kematian. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ู„ูู‚ูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู‚ูŽุงุกูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ู„ูู‚ูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู‚ูŽุงุกูŽู‡ู "Siapa suka berjumpa dengan Allah, maka Allah suka berjumpa dengan-Nya. Dan siapa yang benci dengan Allah maka Allah benci berjumpa dengannya." Kemudian Aisyah menuturkan "Aku bertanya Wahai Nabi Allah, apakah itu maksudnya juga benci kematian, padahal setiap kita membenci kematian? Lalu beliau menjawab, "Bukan seperti itu maksudnya. Tetapi seorang mukmin apabila menghadapi kematian ia diberi kebar gembira dengan rahmat Allah, keridhaan, dan surga-Nya sehingga ia suka berjumpa dengan Allah lalu Allah suka berjumpa dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila menghadapi kematian ia diberi kebar gembira dengan siksa Allah dan kemurkaan-Nya maka Allah ia benci berjumpa dengan allah dan Allah pun benci berjumpa dengannya"." HR. Al-Bukhari dan Muslim Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat menghadapi kematian mengatakan, "Ya Allah aku memilih teman tertinggi." Menurut penuturan Aisyah, saat itu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sedang diberi pilihan antara tetap hidup di dunia atau meninggal dan berjumpa dengan Allah. Kemudian beliau memilih kematian karena mengutamakan akhirat daripada dunia. Lalu Al-Hafid Ibnul Hajar mengomentari, "Maka selayaknya meniru beliau dalam hal itu." Yakni menjadikan akhirat sebagai tujuan hidup dan lebih mengutamakannya atas dunia. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/ Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.

AyatTentang. 18 Ayat Al-Quran Tentang Penglihatan. AlQuranPedia.Org - Allah 'Azza Wa Jalla sering kali menyebut "penglihatan" di dalam Al-Quran. Allah menyebut penglihatan di kitab-Nya dengan kata "Al-Abshor"dan terkadang "Al-A'yun". Al-Abshor sendiri diambil dari kata Al-Bashir yang artinya melihat dan Al-A'yun diambil dari vLO0r.
  • xflui7f2x4.pages.dev/79
  • xflui7f2x4.pages.dev/682
  • xflui7f2x4.pages.dev/67
  • xflui7f2x4.pages.dev/238
  • xflui7f2x4.pages.dev/289
  • xflui7f2x4.pages.dev/985
  • xflui7f2x4.pages.dev/555
  • xflui7f2x4.pages.dev/293
  • xflui7f2x4.pages.dev/567
  • xflui7f2x4.pages.dev/52
  • xflui7f2x4.pages.dev/769
  • xflui7f2x4.pages.dev/42
  • xflui7f2x4.pages.dev/948
  • xflui7f2x4.pages.dev/295
  • xflui7f2x4.pages.dev/373
  • ayat tentang berjumpa dengan allah