KodeICD 10 LBP (Low Back Pain) Diagnosis Nyeri Punggung Bawah. Dokterweb-Mei 9, Kode ICD 10 ISK Atau Infeksi Saluran Kemih. Dokterweb-Juli 10, 2020 0. Kode ICD 10 GEA (GastroEnteritis Akut) Kesehatan Kulit 27; Bantuan Pemerintah 25; Aplikasi 20; Info Kesehatan 19; Bola 17; Omeprazole 15;

10 November 2018 Kedokteran Dermatitis Kontak Alergik DefinisiKeluhanFaktor RisikoPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangDiagnosis Klinis Dermatitis Kontak AlergikDiagnosis BandingKomplikasipengobatan Dermatitis Kontak AlergikKonseling dan EdukasiPrognosis DKA Definisi Dermatitis kontak alergik DKA adalah reaksi peradangan kulit imunologik karena reaksi hipersensitivitas. Kerusakan kulit terjadi didahului oleh proses sensitisasi berupa alergen fase sensitisasi yang umumnya berlangsung 2-3 minggu. Bila terjadi pajanan ulang dengan allergen yang sama atau serupa, periode hingga terjadinya gejala klinis umumnya 24-48 jam fase elisitasi. Alergen paling sering berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da. Dermatitis Kontak Alergik terjadi dipengaruhi oleh adanya sensitisasi alergen derajat pajananm dan luasnya penetrasi di kulit. Kode ICD X Dermatitis Kontak Alergik L23 Keluhan Keluhan kelainan kulit berupa gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis. Keluhan dapat disertai timbulnya bercak kemerahan. Hal yang penting ditanyakan adalah riwayat kontak dengan bahan-bahan yang berhubungan dengan riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal yang pernah digunakan, obat sistemik, kosmetik, bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi, serta riwayat alergi di keluarga Faktor Risiko Ditemukan pada orang-orang yang terpajan oleh bahan alergen. Riwayat kontak dengan bahan alergen pada waktu tertentu. Riwayat dermatitis atopic atau riwayat atopi diri dan keluarga Pemeriksaan Fisik Tanda Patognomonis DKA yang dapat diobservasi sama seperti dermatitis pada umumnya, tergantung pada kondisi akut atau kronis. Lokasi dan pola kelainan kulit penting diketahui untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya, seperti di ketiak oleh deodorant, di pergelangan tangan oleh jam tangan, dan seterusnya. Faktor Predisposisi Pekerjaan atau paparan seseorang terhadap suatu bahan yang bersifat alergen. Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan Diagnosis Klinis Dermatitis Kontak Alergik Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis Banding Dermatitis kontak iritan. Komplikasi Infeksi sekunder. pengobatan Dermatitis Kontak Alergik a. Keluhan diberikan farmakoterapi berupa Topikal 2x sehari  Pelembab krim hidrofilik urea 10%.  Kortikosteroid Desonid krim catatan bila tidak tersedia dapat digunakan fluosinolon asetonid krim Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason valerat krim atau mometason furoat krim kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan pemberian antibiotik topikal. Oral sistemik  Antihistamin hidroksisin 2 x 1 tablet selama maksimal 2 minggu, atau Loratadine 1×10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu. b. Pasien perlu mengidentifikasi faktor risiko penyebab DKA, menghindari bahan-bahan yang bersifat alergen, baik yang bersifat kimia, mekanis, dan fisis, memakai sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab serta memakai alat pelindung diri untuk menghindari kontak alergen saat bekerja. Konseling dan Edukasi Konseling untuk menghindari bahan alergen di rumah saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Edukasi menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu boot. Memodifikasi lingkungan tempat bekerja. Prognosis DKA Prognosis pasien dengan penyakit dermatitis kontak alergik pada umumnya bonam, sedangkan quo ad sanationam adalah dubia ad malam bila sulit menghindari kontak dan dapat menjadi kronis About The Author dr. Agus Haryono
DownloadKode ICD 10 apk 2.0 for Android. ICD 10 code that is often found in health centers 10 November 2018 Kedokteran Dermatofitosis / Tinea atau Jamur DefinisiKeluhanFaktor RisikoPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangDiagnosis KlinisKlasifikasi DermatofitosisDiagnosis BandingKomplikasipengobatan Penyakit Jamur KulitKonseling dan EdukasiPrognosisKode ICD 10 Definisi Dermatofitosis adalah penyakit jamur kulit yang memiliki sifat mencernakan keratin di jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku. Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab. Sumber penularan dapat berasal dari manusia jamur antropofilik, binatang jamur zoofilik atau dari tanah jamur geofilik. Kode ICD 10 Dermatofitosis B35 Keluhan Pada sebagian besar infeksi dermatofita, pasien datang dengan bercak merah bersisik yang gatal. Adanya riwayat kontak dengan orang yang mengalami dermatofitosis. Faktor Risiko Lingkungan yang lembab dan panas Imunodefisiensi Obesitas Diabetes Melitus Pemeriksaan Fisik Gambaran umum penyakit jamur kulit Lesi berbentuk infiltrat eritematosa, berbatas tegas, dengan bagian tepi yang lebih aktif daripada bagian tengah, dan konfigurasi polisiklik. Lesi dapat dijumpai di daerah kulit berambut terminal, berambut velus glabrosa dan kuku. Pemeriksaan Penunjang Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan KOH, akan ditemukan hifa panjang dan artrospora. Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Bila diperlukan dilakukan pemeriksaan penunjang. Klasifikasi Dermatofitosis Klasifikasi dermatofitosis yang praktis adalah berdasarkan lokasi, yaitu antara lain Tinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala Tinea barbe, dermatofitosis pada dagu dan jenggot Tinea kruris, pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan perut bagian bawah. Tinea pedis et manum, pada kaki dan tangan Tinea unguium, pada kuku jari tangan dan kaki Tinea korporis, pada bagian lain yang tidak termasuk bentuk 5 tinea di atas. Bila terjadi di seluruh tubuh disebut dengan tinea imbrikata. Diagnosis Banding a. TINEA KORPORIS Dermatitis numularis. Pytiriasis rosea. Erythema annulare centrificum. Granuloma annulare. b. TINEA KRURIS Candidiasis. Dermatitis Intertrigo. Eritrasma. c. TINEA PEDIS Hiperhidrosis. Dermatitis kontak. Dyshidrotic eczema. d. TINEA MANUM Dermatitis kontak iritan Psoriasis e. TINEA FASIALIS Dermatitis seboroik Dermatitis kontak Komplikasi Jarang ditemukan, dapat berupa infeksi bakterial sekunder. pengobatan Penyakit Jamur Kulit a. Hygiene diri harus terjaga, dan pemakaian handuk/pakaian secara bersamaan harus dihindari. b. Untuk lesi terbatas, diberikan pengobatan topikal, yaitu dengan c. Antifungal topikal seperti krim klotrimazol, mikonazol, atau terbinafin, yang diberikan hingga lesi hilang dan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian untuk mencegah rekurensi. d. Untuk penyakit yang tersebar luas atau resisten terhadap terapi topikal, dilakukan pengobatan sistemik dengan Griseofulvin dapat diberikan dengan dosis 0,5-1 g untuk orang dewasa dan 0,25 – 0,5 g untuk anak-anak sehari atau 10-25 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis. Golongan azol, seperti Ketokonazol 200 mg/hari, Itrakonazol 100 mg/hari, atau Terbinafin 250 mg/hari Pengobatan diberikan selama 10-14 hari pada pagi hari setelah makan. Konseling dan Edukasi Pasien penyakit jamur kulit diedukasi mengenai penyebab dan cara penularan penyakit. Edukasi pasien dan keluarga juga untuk menjaga hygienetubuh, namun penyakit ini bukan merupakan penyakit yang berbahaya. Prognosis Pasien dengan imunokompeten, prognosis umumnya bonam, sedangkan pasien dengan imunokompromais, quo ad sanationamnya menjadi dubia ad bonam. Kode ICD 10 Kode ICD X Penyakit Jamur Kulit adalah B35 About The Author dr. Agus Haryono DefinisiPioderma Pioderma adalah infeksi kulit (epidermis, dermis dan subkutis) yang disebabkan oleh bakteri gram positif dari golongan Stafilokokus dan Streptokokus. Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab. (Kode ICD 10 Pioderma : L08.0) Keluhan Pasien Pioderma datang mengeluh adanya koreng atau luka di kulit a. JanuariFebruariMaretJanuari No. Kode ICD 10 Deskripsi Kasus Baru menurut Jenis Kelamin LK Kasus Baru menurut Jenis Kelamin PR Jumlah Kasus Baru4+5 Jumlah Kunjungan 1 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 112 89 201 353 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 112 86 198 292 3 M Nyeri punggung bawah 49 71 120 498 4 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 44 45 89 271 5 H 10 – H 13 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 55 31 86 129 6 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 53 30 83 174 7 E 15 – 18, 58, 63, 65, 67 – E 85, 87 – 90 Gangguan endoktrin, nutrisi dan metabolik lainnya 25 49 74 223 8 L 10 – L 22 L 25 – L 99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 35 38 73 128 9 I Penyakit jantung koroner 27 42 69 990 10 J00-J01, J05-J06 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya 27 38 65 85 Februari No. Kode ICD 10 Deskripsi Kasus Baru menurut Jenis Kelamin LK Kasus Baru menurut Jenis Kelamin PR Jumlah Kasus Baru4+5 Jumlah Kunjungan 1 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 65 71 136 266 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 70 46 116 207 3 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 65 71 136 266 4 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 70 46 116 207 5 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 17 46 63 218 6 G 81 – G 83 Sindrom paralitik lainnya 38 25 63 309 7 H 10 – H 13 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 30 32 62 105 8 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 36 22 58 147 9 K 30 Dispepsia 17 39 56 152 10 L 10 – L 22 L 25 – L 99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya 25 29 54 123 Maret No. Kode ICD 10 Deskripsi Kasus Baru menurut Jenis Kelamin LK Kasus Baru menurut Jenis Kelamin PR Jumlah Kasus Baru4+5 Jumlah Kunjungan 1 H 52 Gangguan refraksi dan akomodasi 75 63 138 269 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 75 53 128 209 3 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 62 59 121 179 4 M Nyeri punggung bawah 26 64 90 464 5 G 81 – G 83 Sindrom paralitik lainnya 45 28 73 368 6 H 10 – H 13 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva 30 32 62 105 7 I 10 Hipertensi esensial primer 22 29 51 180 8 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 28 23 51 162 9 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 25 25 50 246 10 J00-J01, J05-J06 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya 25 25 50 70 JanuariFebruariMaretJanuari No. Kode ICD 10 Deskripsi Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin LK Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin PR Pasien Keluar Meninggal Menurut JK LK Pasien Keluar Meninggal Menurut JK PR Total 1 J 12 – J 18 Pneumonia 41 33 3 1 74 2 N 18 Gagal ginjal Kronik 26 29 4 3 55 3 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 21 32 0 2 53 4 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 28 23 0 0 51 5 A 09 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi 24 26 0 1 50 6 C 50 Neoplasma ganas payudara 0 45 0 2 45 7 I 50 Gagal jantung 29 15 2 2 44 8 S42,S52,S62,82 S 92, T 10, T 12 Fraktur tulang anggota gerak 26 10 0 0 36 9 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 20 15 0 0 35 10 K 30 Dispepsia 14 17 0 0 31 Februari No. Kode ICD 10 Deskripsi Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin LK Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin PR Pasien Keluar Meninggal Menurut JK LK Pasien Keluar Meninggal Menurut JK PR Total 1 J 12 – J 18 Pneumonia 30 36 0 2 66 2 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 33 32 0 0 65 3 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 26 25 0 0 51 4 N 18 Gagal ginjal Kronik 23 26 1 6 49 5 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 20 22 0 0 42 6 A 91 Demam berdarah dengue 18 21 0 0 39 7 K 30 Dispepsia 16 22 0 0 38 8 A – A Tuberkulosis paru lainnya 23 7 1 1 30 9 A 09 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi 11 18 0 0 29 10 R 10 Nyeri perut dan panggul 14 15 1 0 29 Maret No. Kode ICD 10 Deskripsi Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin LK Pasien Keluar Hidup Menurut Jenis Kelamin PR Pasien Keluar Meninggal Menurut JK LK Pasien Keluar Meninggal Menurut JK PR Total 1 R 50 Demam yang sebabnya tak diketahui 38 28 0 0 66 2 I 50 Gagal jantung 33 31 1 1 64 3 J 12 – J 18 Pneumonia 29 26 1 0 55 4 D7,9-D12 D21,D26,D28-29 D31-32,D34-D36 Neoplasma jinak lainnya 21 32 0 1 53 5 A 91 Demam berdarah dengue 25 16 1 1 41 6 H 25 – H 28 Katarak dan gangguan lain lensa 25 15 0 0 40 7 N 18 Gagal ginjal Kronik 26 14 1 2 40 8 K 30 Dispepsia 13 23 1 0 36 9 R 10 Nyeri perut dan panggul 12 24 0 0 36 10 A 09 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu kolitis infeksi 14 15 0 0 29 Last Updated on 5 years by
icdx. Karunia Medika. Download PDF. Download Infeksi virus sistem syaraf pusat A90-A99 Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam berdarah akibat virus B00-B09 Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa B15-B19 Hepatitis virus B20-B24 Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] B25-B34 Penyakit virus lainnya Penyakit
Kode Diagnosa: A06.4: Abses hati amuba: A06.5: Abses paru amuba: A06.6: Abses otak amuba: A54.0: Infeksi gonokokal saluran genitourinari rendah tanpa periurethral atau aksesori kelenjar abses: A54.1: Infeksi gonokokal saluran genitourinari rendah dengan periurethral & aksesori kelenjar abses: B43.1: Abses otak Phaeomycotic: B43.2: Subkutan phaeomycotic abses & kista: D73.3
Penularanmelalui kontak langsung dengan agen penyebab. Sumber penularan dapat berasal dari manusia (jamur antropofilik), binatang (jamur zoofilik) atau dari tanah (jamur geofilik). (Kode ICD 10 Dermatofitosis : B35) Keluhan. Pada sebagian besar infeksi dermatofita, pasien datang dengan bercak merah bersisik yang gatal.
R509 - Demam, tidak ditentukan (kode icd 10 febris pro evaluasi) Penyebab. Hampir semua infeksi dapat menyebabkan demam, termasuk: Infeksi tulang (osteomielitis), radang usus buntu, infeksi kulit atau selulitis, dan meningitis
Untukkode BPJS infeksi ini sendiri yaitu B37.2, yang mana jelas berbeda dengan kode jenis infeksi lainnya seperti INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) atau penyakit lainnya. Jadi perlu untuk Anda ketahui kode tersebut. Penyebab Paronychia. Setelah mengetahui kode BPJS-nya berikut Anda juga perlu mengetahui mengenai penyebab paronychia itu sendiri kenapa menyerang.
ICDedisi 2020 - 10 -CM B95. apa itu infeksi MSSA? 15 Agustus 2014. Tambahkan Topik Ke Email Alerts. Methicillin-sensitive Staphylococcus aureus, atau MSSA , adalah infeksi kulit yang tidak resisten terhadap antibiotik tertentu. MSSA biasanya muncul sebagai jerawat, bisul, abses atau luka yang terinfeksi , tetapi juga dapat menyebabkan WPrDg1.
  • xflui7f2x4.pages.dev/760
  • xflui7f2x4.pages.dev/740
  • xflui7f2x4.pages.dev/850
  • xflui7f2x4.pages.dev/516
  • xflui7f2x4.pages.dev/768
  • xflui7f2x4.pages.dev/205
  • xflui7f2x4.pages.dev/385
  • xflui7f2x4.pages.dev/295
  • xflui7f2x4.pages.dev/851
  • xflui7f2x4.pages.dev/264
  • xflui7f2x4.pages.dev/945
  • xflui7f2x4.pages.dev/318
  • xflui7f2x4.pages.dev/425
  • xflui7f2x4.pages.dev/783
  • xflui7f2x4.pages.dev/672
  • kode icd 10 infeksi kulit